Bangil, Dalwa Berita- Jum’at Malam (01/03/2024) lalu menjadi malam yang sangat dinantikan oleh para santri.
Pada malam itu, Ponpes Dalwa adakan Haflah Akhir Sanah tahun ajaran 1444-1445 H di lapangan utama Ponpes Dalwa, yang menjadi acara penutupan sebelum akhirnya keesokan harinya para santri diperkenankan untuk pulang ke rumah masing-masing untuk berlibur.
Haflah tersebut berisikan pembacaan Maulid Nabi, Prosesi akad nikah 26 pengantin, serta penghargaan untuk para siswa berprestasi.
Acara ini tidak hanya dihadiri oleh santri dari Dalwa 1 dan 4 tapi juga diikuti oleh santri Dalwa 2 dan 3, wali-wali santri serta warga desa Raci.
Grup Mamba’usshofa beserta grup Hibbun Nabi memulai acara dengan pembacaan maulid Simtudduror sampai dengan mahallul qiyam, disertai dengan kedatangan Mudirul Ma’had beserta rombongan yang terdapat didalamnya 26 calon pengantin pria yang di arak oleh Marching Band Dalwa.
Selepas mahallul qiyam, acara berlanjut dengan pembacaan khutbah nikah yang disampaikan oleh Habib Segaf Baharun disambung dengan prosesi ijab kabul para mempelai yang dipimpin langsung oleh Abuya Zain Baharun.
Seusai pelaksanaan ijab kabul, acara disambung dengan pidato 3 bahasa yaitu Arab, Inggris dan Indonesia yang dibawakan oleh santri dari Dalwa 2 dan 3 dan berhasil mendapat tepuk tangan meriah dari penonton.
Kalimat sambutan dari Ustad Qoimuddin sebagai Ketua Qismu Tarbiyah menjadi penyambung acara, yang menyampaikan ucapan terima kasih kepada asatidzah dan maaf pada para santri dan orangtua.
Beliau juga menitipkan para santri pada orang tua ketika berada di rumah.
“Santri akan pulang, Al-Faqir serahkan pada orang tua masing-masing. Jaga, didik sekiranya para santri masih tetep mau balik ke pondok, soalnya diluar ada macem-macem pergaulannya,” Lanjut Ustad Qoim.
Salah satu wali santri juga ikut menyampaikan sambutan, yang hal ini disampaikan oleh Tuan Guru Ainur Ridho, Pimpinan Pondok Pesantren Ummul Quro’ Amuntai. Dalam sambutannya beliau mengutarakan rasa terima kasihnya pada Pengasuh dan para pengurus Ponpes Dalwa.
Perayaan berlanjut dengan sambutan dan tausiyah yang disampaikan oleh Habib Segaf Baharun. Dalam penyampaiannya beliau berpesan agar para santri meniatkan 3 perkara ketika berada di rumah nanti.
“Untuk para santri ada 3 tahap yang harus dilakukan ketika dirumah, yaitu niat yang baik contohnya birrul walidain, yang kedua harus niat ingin dakwah ketika berada dirumah, yang ketiga yaitu mengamalkan ilmu yang sudah didapatkan selama ada di pondok,” ujar Habib Segaf.
Selanjutnya ialah sesi pembacaan para juarawan kelas dari kelas 1 Ibtidaiyyah sampai dengan 3 Aliyyah serta penghargaan kepada Bintang Pelajar menjadi acara pamungkas perayaan kali ini.
Juara kelas sendiri didapatkan oleh 10 santri dengan nilai tertinggi di angkatannya, Sedangkan untuk Bintang pelajar untuk mustawa’ tsanawy dan aly berhasil diraih oleh Ishaq, santri asal Tenggarong yang duduk di kelas 1 Tsanawiyyah dan untuk mustawa’ ibtidaiyyah berhasil diraih oleh Farras Abrar dari Surabaya yang duduk di kelas 2 Ibtidaiyyah.
“Ini bukan hal yang saya bayangkan, kayak yang mustahil, tapi mustahil itu bukan sesuatu yang tak bisa dicapai, terus ana usahain dan coba buat bisa banggain orang tua, nyenengin hati guru dan inilah hasilnya, sebenernya gak kebayang sama sekali, susah diucapin dengan kata-kata,” jelas Ishaq ketika diwawancarai.
Untuk Bintang Pelajar, mendapat hadiah yang fantastis, yaitu Uang senilai 2 juta rupiah, Kitab Mausu’ah Hadits Asy-Syarif 10 jilid serta beasiswa pondok sampai lulus.
Haflah ditutup dengan pembacaan do’a oleh Habib Hasan As-Segaf dan Habib Ahmad Al-Haddad.
“Haflah kali ini berbeda dengan haflah yang sebelum-sebelumnya, karena Bintang Pelajar diraih oleh seseorang dengan kebutuhan khusus, yang mana ini membuat kita semua iri, orang dengan keterbatasan mampu mengungguli orang dengan anggota yang lengkap, ini juga menjadi motivasi dan pembelajaran bagi kita,” ujar Habib Muhammad bin Yahya.Fauzan/Red.
Comments