Bangil, Dalwa Berita – Semua calon mahasiswa Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda’wah wajib mengikuti masa-masa Pra-PKKMB (Perkenalan Kehidupan Kampus kepada Mahasiswa Baru). kegiatan ini sangat ditunggu-tunggu oleh mereka.
Diantara ratusan mahasiswa baru yang mengikuti masa Pra-PKKMB, Muhamaad Zaini adalah mereka yang mengikuti kegiatan wajib ini. Tak elak kegiatan yang dramatis dan penuh semangat dijalani menjadi kegiatan khusus yang ditunggu mahasiswa baru.
Pemuda asal Banjar itu mengungkapkan bahwa perasaaannya antara bahagia, gugup serta bersemangat. Ia pernah mendengar cerita keseruan dari senior saat mengikuti PKKMB.
“Perasaan ana tuh, gugup sebab kisah-kisah yang diceritain anak-anak di kamar tentang keseruan PKKMB dulu. Di lain sisi ana juga semangat sebab ini. Kan, menurut ana di setiap sesuatu yang baru itu ada pembelajaran baru,” ungkap Zaini menceritakan kisahnya pada Rabu malam (14/8/2024) saat didatangi Pers Dalwa Berita.
Calon mahasiswa baru jurusan MPI itu merasa diantara para panitia pra-PKKMB lebih muda dari umurnya. Di lain sisi juga ada pelajaran berharga yang didapatkan, yaitu saling menghargai. Mereka menjalankan tugas dalam mentertibkan dan setiap Maba harus menurutinya.
“Lebih ke menghargai. Menghargai perjuangan mereka, bukan masalah umur, tapi mereka panitia, senior jadi sesuatu yang kayak begitu wajarkan,” kata Zaini.
Dirinya merasa bahwa PKKMB membuat lebih memperhatikan waktu dan melatih kedewasaan, dan itulah yang dibutuhkan seorang mahasiswa. Juga kekompakan tim, kerja sama.
“Sebenarnya akhir-akhir ini agak sumpek, sebab banyak hafalan, tapi, waktu ikut pra-PKKMB ada banyak serunya, itu beda. (PKKMB) bukan cuma sekedar main-main, tapi kami itu melatih fokus (Kekompakan tim) kami,” ucapnya.
Setiap pelaksanaan PKKMB pasti ada saja gangguan dari teman-teman dekat terutama teman-teman sekamar, misalnya mana kala sirene tanda dimulainya kegiatan pra-PKKMB, mereka seolah-olah bekerja sama supaya membuat peserta Pra-PKKMB yang masih berada di kamar diganggu sampai akhirnya mereka terlambat hadir ditempat.
“Di hari pertama (pra-PKKMB) ada panik dikit. Waktu di kamar, takut di kerjain teman kamar. Ya, mereka sempet nutup pintu. Tapi, untungnya ana masih sempat keluar,” jawabnya dengan mata yang berbinar.
Masa Pra-PKKMB adalah masa yang tidak bisa di ulang kembali. Bagi Zaini ini adalah kesempatannya menghadapi tantangan baru dan pengalaman yang tidak bisa dilupakan.
“Ana itu orangnya suka ditantang, walau kadang takut juga. Tapi, ana bukan tipikal orang yang mundur. Jadi alasan tetap lanjut pertama adalah ini moment yang enggak bisa dan enggak mungkin diulang. Alasan kedua adalah penasaran. Ana penasaran bagaimana sih halaman-halaman selanjutnya, masa ana cuma bisa dengar orang lain cerita. ana itu mau jadi aktornya,” pungkas pemuda yang konon darah Turki masih ada mengalir di pembulu darahnya itu.Ipul/red.
Comments