Bangil, Dalwa Berita – Rabu, 18 Februari 2025, terlihat para santri berkumpul di lapangan utama Ponpes Dalwa guna merayakan acara penutupan tahun ajaran 1445-1446 H Ponpes Darullughah Wadda’wah.
Pembacaan Maulid Simtuddhurrar oleh grup Manbausshofa (MBS) dan Hibbun Nabi mengawali acara perayaan itu.
Saatnya Mahalul Qiyam, Abuya Zein dan rombongan disertai juga rombongan pengantin mulai mendatangi tempat acara. Mereka diarak, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
Segenap pengajar Ponpes Dalwa, baik dari pengajar di kelas ibtidaiyyah sampai tingkat aliyyah, berhadir pada malam tersebut.
Juga ada beberapa tamu dari luar negeri, Syekh Salim Al Mahalli dari yaman dan Syekh Ahmad dari Sudan.
Di perayaan penutupan tahun ajaran tersebut, Ustaz Qoimuddin Abdullah sebagai Ketua Depatemen Pendidikan Ponpes Dalwa berterima kasih kepada para pengajar, sekaligus mewakili jajaran pengurus dan pengajar mengucapkan terima kasih kepada Pengasuh Ponpes Dalwa atas kepercayaan yang telah diamanahkan.
“Alfaqir mengucapkan terima kasih kepada para asatidzah (pengajar) dan keluarga Ponpes Dalwa, terkhusus mudirul ma’had (pengasuh pesantren) yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami,” ucap beliau dalam sambutannya.
Selanjutnya, kata sambutan dari Bapak Muhammad Firdaus M.Pd. mewakili wali santri.
“Kami sudah merasakan sendiri dari berkah anak kami mondok di Dalwa, dari perkembangan akhlak dan aqidah yang benar,” sanjung Dekan Fakultas PGRI IKIP pontianak itu.
“Alhamdulillah, semasa saya masih SMA tahun 80-an, saya bisa bersalaman dengan Abuya Hasan, dan akhirnya anak kami bisa mondok di Dalwa,” sebutnya mengenang.
Kali ini kata sambutan dari pihak yayasan Ponpes Dalwa, Dr. Segaf bin Hasan Baharun, M.H.I. yang mewakili. Beliau banyak memberikan nasihat dan motivasi di penghujung tahun ajaran 1445-1446 H ini.
“Yang membuat Abuya sedih adalah kepulangan kalian, oleh karena itu beliau berharap pulangnya kalian bisa mengamalkan ilmu kalian selama di pondok,” ucap Pembina Dalwa putri itu.
“Kami berpesan biar antum tidak berubah keadaannya di luar sama seperti di pondok, yang pertama jangan tinggalkan shalat lima waktu, yang kedua baca Al-Qur’an, yang ketiga birrul walidain (berbakti kepada kedua orangtua), Yang keempat wirid jangan ditinggalkan, yang kelima selalu shodaqoh dan yang terakhir jangan lupa ikut live (pengajian Ustaz Segaf),” enam nasihat beliau kepada para santri saat liburan di rumah.
Selesai dari penyampaian dari kata sambutan, disambung dengan penyebutan para bintang kelas, mereka adalah santri yang sukses meraih nilai rata-rata ‘8,88’ dari setiap tingkatan kelas. Jumlah bintang malam itu hanya sampai 68 santri.
Namun ada bintang yang bersinar lebih daripada yang lain, yaitu Nabil Sahaya dari Jawa Barat berhasil menjadi bintang pelajar tingkat ibtidaiyyah dengan nilai ‘8,94’.
Adapun untuk bintang pelajar dari tingkat tsanawiyyah dan aliyyah adalah Muhammad Fakhri dari Makassar dengan nilai ‘8,92’.
Dengan itu, dua bintang pelajar tersebut mendapatkan beasiswa sampai lulus dan menerima hadiah kitab Ihya’ Ulumuddin dan kitab Maushul Hadist. Erwin/red.
Comments