“Sejak dulu, Abuya Hasan telah mengadakan kegiatan masrohiyah kepada kita. Dan hal itu tidak terbatas hanya di masjid, bahkan juga diadakan di lapangan,” ungkap Ustadz Hasan Basri kepada Pers Dalwa Berita dalam wawancara yang berlangsung di Mabna Abuya Hasan, Jumat (13/06/2025).
Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah, sebagaimana namanya, pondok ini dibangun atas dua prinsip utama. Yaitu pengembangan bahasa Arab dan pengembangan metode dalam berdakwah. Kedua prinsip ini kemudian diwujudkan dalam bentuk pentas drama atau yang kita sebut dengan masrohiyah.
Dalam aspek pengembangan bahasa Arab, kegiatan masrohiyah dinilai membantu para santri untuk meningkatkan kemampuan berbahasa mereka. Bagaimana tidak? Para santri belajar menyusun kata sesuai kaidah yang benar, serta belajar cara menyampaikan bahasa Arab ketika mereka melakoni suatu peran.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Ustadz Hasan Basri, “Tujuan utama dari pelaksanaan masrohiyah ini adalah memberikan kepada para santri sebuah keahlian dalam berbicara bahasa Arab.”
Adapun dalam aspek dakwah, kegiatan ini melatih mental para santri untuk tampil di hadapan khalayak ramai. Hal ini akan menumbuhkan mental-mental baja dalam diri mereka.
Karena salah satu unsur penting dalam berdakwah yang harus dimiliki oleh santri adalah mental yang kuat. Dengan demikian, ketika mereka terjun langsung ke masyarakat, mereka tidak akan merasa gugup atau demam panggung.
Oleh karena itu, kegiatan masrohiyah telah ditetapkan sebagai program mingguan yang dilaksanakan oleh setiap organisasi santri per daerah.
Pengaruh positif dari kegiatan ini telah dirasakan oleh salah satu delegasi santri asal Lombok.
“Dengan diadakannya masrohiyah seperti ini, sangat membantu kami dalam mengasah bahasa Arab yang sudah dipelajari,” tutur Lalu Suja’i, salah satu pengurus divisi pendidikan Organisasi Santri Lombok.
Akhir kata, masrohiyah merupakan salah satu kegiatan yang telah ditetapkan sejak zaman Abuya Hasan hingga saat ini. Kegiatan ini juga menjadi bentuk dari upaya menghidupkan identitas bahasa Arab di Ponpes Dalwa.
“Semua yang kita lakukan di pondok ini tidak lain adalah bentuk dari pelaksanaan dan kelanjutan perjuangan yang telah dilakukan oleh Abuya Hasan Baharun,” ujar Ustadz Hasan Basri, selaku Ketua Departemen Bahasa Arab di Ponpes Dalwa.
(Busyairi/red)
Comments