Bangil, Dalwa Berita – KKN Internasional kembali menjadi incaran para mahasiswa Universitas Islam Internasional (UII) Dalwa yang ingin mendapatkan pengalaman kuliah kerja nyata yang lebih luas. Program ini tak sekadar ajang pengabdian masyarakat biasa, melainkan juga menjadi jembatan untuk memperluas pengalaman internasional serta memperdalam wawasan keislaman dalam ruang lingkup global.
Untuk tahun ini, KKN Internasional UII Dalwa mengambil lokasi utama di Ibu Kota Malaysia, dengan menggandeng dua institusi bergengsi yaitu Universitas Teknologi Malaysia (UTM) dan University Sains Islam Malaysia (USIM). Tak hanya itu, kegiatan juga akan menyentuh wilayah Negeri Sembilan, termasuk pelaksanaan program di Pondok Pesantren Darul Ulum, yang secara geografis tak jauh dari lokasi kampus mitra.
Dalam hal rekrutmen, fokus diberikan kepada kelas-kelas awal Al-Aly. Mereka diharapkan dapat memperkaya ilmu yang telah mereka peroleh di pondok dengan pengalaman terstruktur melalui program KKN Internasional.
Penilaian seleksi tidak main-main. Mahasiswa diuji dalam berbagai aspek, mulai dari etika, pengetahuan umum, kemampuan presentasi, hingga kecakapan literasi. Setelah dinyatakan lolos, mereka akan mengikuti program KKN Internasional selama maksimal 15 hari di lokasi tujuan. Selama periode tersebut, para peserta tidak hanya dilatih, tetapi juga diberi ruang untuk menunjukkan kemahiran mereka, khususnya dalam presentasi akademik dan pengabdian masyarakat berbasis intelektual.
“Pelatihan dan pengabdian masyarakat dalam KKN Internasional kali ini lebih berbasis akademik. Artinya, fokus kami adalah pada dauroh ilmiyah dan presentasi studi keislaman,” ujar Dr. Kholili Hasib, M.Ud, Ketua Program KKN Internasional UII Dalwa, ketika ditemui di ruang kerjanya .
Namun, kegiatan ini tak hanya bicara soal akademik. Dr. Kholili menjelaskan bahwa salah satu tujuan utama program adalah mempersiapkan mahasiswa menghadapi social culture dalam konteks masyarakat internasional.
“Social culture di sini maksudnya adalah bagaimana mereka berinteraksi dengan berbagai lapisan masyarakat internasional. Hal itu supaya lebih menjadikan medan dakwah yang lebih luas lagi ke depannya,” katanya.
Di balik itu semua, KKN Internasional juga membawa misi yang lebih mendalam. Tujuannya tidak hanya untuk memberi pengalaman, tetapi juga mendidik mahasiswa agar memiliki pola pikir yang interdisipliner, terpadu, dan komprehensif. Melalui interaksi langsung dengan lembaga-lembaga luar negeri, mahasiswa diharapkan dapat menambah wawasan serta membentuk karakter yang siap menghadapi tantangan global.
Tak hanya itu, program ini juga dirancang agar melahirkan mahasiswa yang memiliki semangat inovatif dan mampu menjadi problem solver di berbagai konteks masyarakat, baik lokal maupun internasional.
Menjawab rumor soal batalnya pelaksanaan KKN Internasional tahun lalu di Thailand, Dr. Kholili menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil karena adanya benturan jadwal dengan libur nasional di negara tersebut. Selain itu, faktor bahasa juga menjadi pertimbangan utama.
“Dan saya juga khawatir karena rata-rata masyarakat di tempat pelaksanaan KKN di Thailand itu kurang bisa (mahir) berbahasa Melayu. Maka tentu hal itu menjadikan para mahasiswa akan lambat beradaptasi. Berbeda dengan Malaysia yang berbahasa Melayu,” ujarnya.
Dengan dukungan institusi akademik di Malaysia dan pendekatan berbasis keilmuan , KKN Internasional UII Dalwa tahun ini diharapkan tidak hanya memperkaya pengalaman mahasiswa, tapi juga memperluas medan dakwah mereka ke ranah global. Azmi/red

Comments