Bangil, Dalwa Berita – Fasilitas yang memadai, suasana yang tenang, serta koleksi kitab yang lengkap menjadi keunggulan Maktabah (perpustakaan) Dalwa. Namun demikian, pemanfaatan fasilitas tersebut masih belum optimal.

Hal ini tampak dari sebagian rak buku dan kitab yang jarang tersentuh, menandakan bahwa budaya berkunjung dan membaca di Maktabah masih perlu terus didorong di kalangan santri.
“Abuya ingin sebanyak mungkin anak-anak itu (para santri) ke Maktabah,” ucap ketua umum Maktabah Sayyid Muhammad al-Maliki, Ustad Muhammad Hilmi kepada crew Dalwa Berita ketika diwawancarai di Mabna Abuya, pada Sabtu (13/12/2025).
Untuk mewujudkan keinginan Abuya, para pengurus Maktabah melakukan musyawaroh, dan pertimbangan mengenai program-program yang dapat mendorong para santri rajin, dan senang ke Maktabah.
“Setelah musyawaroh, kita matangkan program wajib ke Perpustakaan,” jelas beliau.

Program wajib ke Maktabah, merupakan program yang di mana para sanri wajib mengunjungi, dan membaca kitab yang ada di Maktabah sebagai syarat mereka diabsen di kamar. Pengabsenan dimulai dari jam 21:00, sampai dengan jam 22:00.
Selain itu, program ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta, dan semangat para santri akan pentingnya membaca, juga menyadarkan mereka akan fasilitas yang sangat lengkap, yang telah disiapkan oleh Abuya.
“Agar santri melek baca,” tegas beliau.
Melihat program ini masih baru berjalan, para pengurus melakukan sistemnya dengan cara bertahap pada setiap kamar, tidak langsung menyeluruh. di samping itu agar para pengurus bisa melakukan evaluasi, untuk menjadikan ini program tetap Pondok.

“Insya Allah tetap, tapi harus terus kita evaluasi,” kata beliau.
Tidak hanya itu, para pengurus terus membuat inovasi-inovasi terbaru, seperti mengadakan pembelajan membaca kitab, musyawarah fiqhiyah, seminar-seminar, dan mengundang orang-orang besar, untuk menambahkan wawasan santri, dan mewujudkan harapan Abuya.
“Itulah mengapa kita terus melakukan inovasi, agar mendorong anak-anak itu (para santri) ke Maktabah,” ucap beliau.
Di akhir beliau berharap, agar para santri tidak menjadikan program ini sebagai sebuah beban baru bagi mereka. Melainkan program ini adalah kesempatan, untuk mereka bisa terus mengembangkan ilmu yang mereka dapat, dan terus mencari wawasan seluas-luasnya.
“Ini adalah kesempatan mereka untuk terus belajar,” harap beliau kepada para santri.
(Agustian/red)

Comments