Bangil, Dalwa Berita – Bagian Pengemasan takjil mulai sibuk mempersiapkan hidangan takjil buka puasa di Gedung Mabna Abuya Hasan lantai 2, Sabtu (1/4/2023). Pengemasan ini dimulai sejak hari pertama bulan Ramadhan sampai tanggal 17 Ramadhan mendatang.

Pengemasan ini mulai dilakukan pada pukul 14.00 WIB dan berakhir pukul 15.00 WIB. Panitia membagi santri menjadi dua kelompok: tim makanan dan tim minuman.

Untuk tim makanan, tiap kelompok terdiri atas sepuluh orang. Masing-masing bertugas menyiapkan wadah mika, memasukkan gorengan dan tiga buah kurma, menstaples, menghitung, dan memasukkannya ke dalam boks. Satu boks berisi 300-350 buah. Adapun untuk tim minuman, setiap kelompok terdiri atas lima orang dan mengisi 75-100 buah es.

Wakil Ketua II Bagian Konsumsi, Zakaria Ghonim mengatakan Panitia Ramadhaniyah tahun ini membuat 14.000 takjil dan menghabiskan dana lebih dari 70 juta per hari.

Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, karena selain Dalwa Pusat, takjil ini akan didistribusikan ke Dalwa 2 dan 3 Ba’alawi, Dalwa Banat 1 dan 2, musa’idin dan rumah-rumah asatizah.

“Selain bagian konsumsi sendiri, kita juga minta bantuan bagian Humas untuk mengirimkan takjil menggunakan mobil pick-up dan sepeda motor di Dalwa Ba’alawi dan Dalwa Banat. Selain itu, rumah-rumah asatizah juga kita kirimi,” tutur pria asal Bangil itu.

Selain di lingkungan pesantren, takjil juga dibagikan kepada pegawai dan karyawan badan usaha milik pesantren Dalwa, seperti Dalwa Hotel, Dalwa Roti, Dalwa Fried Chicken, Dalwa Mart, Dalwa Catering, Dalwa Collection, Klinik Utama PHC Dalwa, Dalwa Mall, Dalwa Laundry dan Dalwa Water, bahkan pekerja bangunan juga mendapat bagian dari takjil ini.

Lebih lanjut, kata Zakaria, Panitia juga menyiapkan parsel atau bingkisan untuk para ustaz sebanyak 433 buah.

“Kita juga membagikan parsel ke asatizah yang isinya berupa sembako, gula, kopi, teh, sirop, telur, dan lain-lain sebanyak 433 paket parsel,” ujarnya.

Zakaria juga mengungkapkan bahwa kegiatan Ramadhan tahun ini lebih baik dari pada tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan kinerja dan koordinasi antar tim berjalan dengan baik dan tertib.

“Kelebihannya, ada pada kinerja tim. Sudah dibentuk seakurat mungkin. Kalau ada data-data yang melenceng, sudah terhapuskan. Kita juga bikin LPJ untuk adik kelas agar tahu apa aja nanti yang akan dilakukan,” pungkas santri kelas 3 Aly tersebut.Asrofi/red.