Blitar, Dalwa berita- Kasus bullying menjadi salah satu pembahasan khusus yang di bahas pada MPJ fest 2024 ke-5 yang digelar di Ponpes Bustanul Muta’allimin dan Al-Muhsin, Blitar, Jawa timur.
Kasus bullying menjadi topik utama lantaran belakangan ini jumlah kasus perundungan dan kekerasan yang dilakukan dilingkungan pesantren meningkat secara signifikan. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan salah satu pembina MPJ, Ustaz Alil Wafa.
“Saat ini kan pesantren tengah disorot karena kasus bullying, perundungan dan kekerasan jadi kita angkat tema ini. Nantinya selain membahas, disini kita juga memformulasikan sekiranya tidak ada lagi kasus serupa terjadi lagi,” ujar ustaz dari Ponpes Sidogiri tersebut saat diwawancarai oleh Dalwa berita, Jumat malam (27/12/2024).
Dari meningkatnya kasus kekerasan tersebut menyebabkan nama baik pesantren dan santri pun menjadi tercemar.
Guna mengatasi hal tersebut perlu langkah bersama dari pihak pesantren-pesantren yang ada dalam menanggulangi resiko perundungan atau bullying agar tak terjadi kembali.
Oleh karenanya, pada acara yang diadakan pada (25-27/12/2024) sampai dibentuk tim khusus untuk menangani permasalahan bullying. Tim tersebut diberi nama Gebrak (Gerakan memberantas bullying dan kekerasan di pesantren)
Dengan mengangkat tema-tema penting seperti “Pembully di Bui: Pesantren sebagai Rumah Pendidikan, Bukan Rumah Perundungan,” komisi ini turut dipandu oleh ahli hukum dari Universitas Tribakti Lirboyo.
Diharapkan dengan adanya komisi ini, para santri yang bergelut dengan media dapat mengedukasi para santri lainnya agar terhindar dari bullying dan bersama-sama bisa terus menjaga citra baik pesantren dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Comments