KKN

Di Antara Kabut Dingin dan Senyum Hangat Warga Kedasih Untuk Anak Posko 1 KKN Dalwa

0

Langit mau sepenuhnya menyusut ketika Karim dan rekan-rekan KKN-nya menapakkan kaki di Posko 1 di Kecamatan Sukapura pada hari Kamis sore (04/09/2025). Pintu gerbang utama menuju Bromo, salah satu mahakarya alam yang telah mendunia. Sepanjang jalan, mata mereka dimanjakan oleh hamparan pemandangan yang memesona, ladang-ladang sayur terbentang luas, gunung-gunung berdiri gagah di kejauhan, dan udara sejuk yang mengelus wajah seperti sapaan pertama dari bumi Tengger.

“Pas pertama kali sampai di Sukapura, rasanya senang banget,” kenang Karim, penuh antusias.

“Soalnya lewat jalur utama ke wisata Bromo yang udah terkenal internasional. Pemandangan yang keren, udara yang sejuk, tambah lagi suhunya dingin bikin suasana beda banget,” ungkap mahasiswa asal Bekasi tersebut.

Kedatangan beberapa minibus rombongan mahasiswa UII Dalwa terparkir di halaman Desa Kedasi.

Namun, euforia itu sejenak teruji ketika mereka mulai masuk ke Desa Kedasih, desa kecil yang akan menjadi rumah kedua selama pengabdian berlangsung. Jalan sempit, berkelok-kelok, dan sebagian rusak, ditambah minimnya penerangan, menghadirkan sensasi lain yang tak kalah kuat.

“Jujur, ada rasa greget juga,” ujarnya sambil tertawa.

“Campur aduk antara kagum sama deg-degan,” ucapnya lagi.

Meski perjalanan menuju desa terasa menantang, semua lelah seolah hilang saat menyentuh atmosfer sosial Kedasih. Sambutan warga–kata Karim–begitu hangat  seperti pelukan pertama dari orang tua kepada anak yang pulang setelah lama merantau.

Mahasiswa UII Dalwa berpose bersama di depan gapura bersejarah dengan mengenakan jas almamater hijau .

“Waktu rombongan KKN datang, sambutan masyarakat benar-benar hangat. Perjalanan jauh dan dinginnya udara langsung terbayar sama keramahannya warga,” tuturnya pada saat itu.

“Jadi berasa banget diterima. Malah bikin tambah semangat buat jalannya program KKN di Desa Kedasih ini,” sambungnya

Hari-hari pertama pun akan dilalui dengan penuh semangat. Kesejukan udara desa dan kabut tipis yang turun hampir setiap pagi, Karim menemukan kehangatan yang lain yakni keramahan warga yang begitu tulus dan lingkungan yang masih sangat asri.

“Kesan pertama sama masyarakat di sini sih ramah banget, gampang diajak ngobrol dan berbaur. Lingkungannya juga asri, udaranya sejuk dan dingin jadi berasa adem terus,” katanya.

“Walau akses jalannya agak menantang, tapi justru kelihatan banget kalau masyarakat sini udah terbiasa hidup dengan kondisi kayak gitu. Kuat dan tangguh.”

Di Kedasih, Karim dan teman-temannya belajar banyak hal  bukan hanya tentang bagaimana menjalankan program kerja KKN, tapi juga tentang hidup yang sederhana namun bermakna. Tentang kekuatan komunitas, keindahan alam yang tak terjamah, dan bagaimana sambutan hangat bisa mengusir segala rasa asing.

Irsyad/red

admin dalwaberita.com
Media Informasi dan Berita Terpercaya Seputar Ponpes Dalwa

Syahdu, Maulid Akbar 12 Rabiul Awwal di Dalwa Meriah dengan Teater Islami

Previous article

Simak Nasehat-Nasehat Ustad Ismail Ayyub Kepada Para Peserta KKN 2025

Next article

Comments

Leave a reply