Tahun baru udah mau tiba, nih! Jangan bilang kamu gak punya rencana yaa
Sobat muslim, tahun baru merupakan momen penting bagi masyarakat. Tahun baru merupakan waktu bagi kami, kalian atau mereka untuk merayakannya. Baik bersama dengan orang tua, teman atau kerabat dan keluarga.
Acara tahun baru ini pun sebenarnya tidak terikat dengan perayaan agama apapun. Pergantian tahun merupakan fenomena alam perputaran bumi terhadap matahari dengan satu putaran penuh.
Dalam hal ini, Islam juga mengajarkan cara kita menyikapi event dunia ini. Dalam syariatnya, kita sebagai orang muslim tidak bisa dan bahkan tidak boleh merayakannya dengan berfoya-foya, apalagi melakukan maksiat.
Di Pondok Pesantren Dalwa sendiri, Abuya Habib Hasan menganjurkan santrinya untuk bermunajat kepada Allah subhanahu wata’ala dan hingga sekarang pembacaan doa tahun baru merupakan agenda tahunan Ponpes Dalwa.
Dalam pelaksaannya, santri dikumpulkan di masjid atau di lapangan. Sedangkan doanya telah disusun oleh Pendiri Ponpes Dalwa, Abuya Habib Hasan bin Ahmad Baharun sebagai berikut;
Doa akhir tahun (dibaca menjelang adzan Maghrib):
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم. اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمَ تَنْسَهُ وَحَلُمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْه بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ اللَّهم إِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُه فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ اللَّهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَه مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
“Allahumma sholli ‘ala sayyidina muhammadin wa ‘ala alihi wa shohbihi wasallam. Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.”
Artinya,
“Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”
*Doa awal Tahun (dibaca setelah adzan Maghrib);
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم. اللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، نَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَيئ
“Allahumma sholli ‘ala sayyidina muhammadin wa ‘ala alihi wa shohbihi wasallam. Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.
Artinya,
“Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”
Amalan Di Malam Pertama Muharram
Beberapa ulama telah menuliskan beberapa amalan yang dianjurkan pada malam pertama Muharram. Amalan tersebut ialah:
- Membaca Ayat Kursi Sebanyak 360 kali
Tata cara: membaca ayat kursi sebanyak 360 kali dengan membaca basmalah di setiap bacaannya.
Faidahnya: Di dalam kitab Bughyat al-Murtaah disebutkan: “Barangsiapa yang membaca Ayat al-Kursi pada hari pertama Muharram sebanyak tiga ratus enam puluh kali, sesuai dengan jumlah hari dalam setahun, maka dia akan diberikan apa pun yang dimintanya pada tahun itu.
- Menulis Basmalah 113 kali
Sumber: freepik.com
Tata cara: menulis Basmalah dengan lengkap tanpa harakat di sebuah kertas dengan tangan (tidak berlaku jika menulisnya di hp atau laptop) sebanyak 113 kali, lalu disimpan.
Diusahakan menulis basmalahnya dengan huruf yang jelas dan benar. Titik pada huruf Ba’. lubang dari huruf diperjelas huruf nya, dan lain-lain. Dianjurkan juga saat menulis menghadap kiblat, memiliki wudhu, , menutup aurat, dan tidak sambil berbicara.
Faedahnya: untuk keamanan dan kebahagiaan.
- Menulis ayat: ( أَفَأَمِنَ أَهْلُ القُرَى أَنْ يَّأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحى وَهُمْ يَلْعَبُوْنَ ، أَفَأَمَنُوا مَكْرَ اللّٰه فلَا يَأمَنُ مَكْر َاللّٰه إِلاَّ الْقَوْم الْخَاسِرُونَ ) .
Faedahnya: Yaitu untuk mengusir serangga yang mengganggu dari dalam rumah.
Tata caranya: Tulislah ayat tersebut di selembar kertas pada hari pertama Muharram, cucilah dengan air, dan taburkan di sudut-sudut rumah atau tempat tinggal; niscaya kamu akan aman dari semua itu, insya Allah. dikutip dari kitab Na’at Al-Bidayat.
- Minum Susu Putih
Sumber: pexels.com
Tata caranya: Ambil susu yang berwarna putih, minum susu dengan membaca doa:
أَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْهِ وَزِدْنَا مِنْهُ
Allahumma baarik lanaa fiihi wazidnaa minhu
Artinya: Ya Allah, berkahilah kami di dalam air susu ini dan tambahlah keberkahan kami darinya.
Selepas minum susu, hendaknya berkumur-kumur dengan air putih biasa.
Faedahnya: Tafa’ulan mengharap agar selama setahun kedepan kehidupan menjadi putih (bersih) layaknya warna pada susu.
Comments