IAI Darullughah Wadda’wah menggelar Sidang Disertasi Program Doktoral (S3) untuk pertama kalinya dalam 2 bahasa, yakni bahasa Indonesia dan Arab sebagai cerminan IAI Darullughah Wadda’wah sebagai rumah bahasa.
Syarifah Fatimah BSA (Bin Syekh Abu Bakar) adalah mahasiswa S3 pertama yang melaksanakan ujian tertutup pada (11/7/2022) dan dinyatakan lulus dengan nilai mumtaz (sangat baik). Sidang ini dihadiri oleh 2 Profesor dan 5 Doktor selaku Penguji dan Ketua Sidang, di antaranya adalah Prof. Dr Hj. Zumrotul Mukaffa, M.Ag. (UINSA), Prof. Dr. Hj. Sutiah, M.Pd. (UIN MALANG), Dr. Ragwan Albaar, M.Fil.I (UINSA), Dr. Nur Chanifah, S.Ag., M.Pd.I. (UNIBRAW), Dr. Hj. Umi Machmudah, MA (UIN MALANG), Dr. Laily Fitriani, M.Pd. (UIN MALANG) dan Dr. Endah Winarti, M.Pd.I. (IAI DALWA).
Baca juga: Terima Apresiasi dari Pejabat Kementerian Agama, IAI Dalwa Siap Menuju Universitas
Sidang yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam ini dilaksanakan di Maktabah (perpustakaan) lantai 6 IAI Dalwa Banat dengan tertib dan lancar. Dimulai dari kedatangan penguji di Hotel Dalwa Syariah pukul 12.20 WIB, lalu dilanjutkan dengan penjamuan pertama di Resto Hotel lantai 2, sampai masuk ke Maktabah IAI Dalwa Banat pukul 13.00 WIB dan dilanjutkan dengan makan siang dan salat. Kemudian tepat pukul 14.00 WIB dilaksanakan sidang dan ditutup pukul 16.15 WIB, dilanjutkan dengan ramah tamah atau jamuan penutup. Segala persiapan dilakukan panitia dengan baik sehingga segala rangkaian sidang berjalan dengan lancar.
Pada sela-sela jamuan penutup, Prof. Dr. Sutiah, M.Pd. menyampaikan kesannya terhadap Syf. Fatimah BSA bahwa beliau adalah inspiring figure untuk seluruh ustadzah, santri dan seluruh perempuan karena tetap ingin belajar dan menghasilkan karya yang bermanfaat meskipun ilmunya sudah tinggi.
“Hasil dari Disertasi ini sungguh luar biasa, suatu sistem model Qism yang sangat layak diterapkan di seluruh pesantren baik putra atau putri, saat ini Dalwa patut berbangga telah melahirkan perempuan hebat yang sangat menginspirasi,” ungkap Prof. Sutiah.
Baca juga: Motivasi Mahasiswa Selesaikan Tugas Akhir, Pascasarjana Adakan Seminar Proposal dan Ujian Tesis
Pada kesempatan yang lain, Prof. Zumrotul Mukaffa menyampaikan bahwa sidang kali ini luar biasa. Hal ini karena sidang tersebut menjadi yang perdana dan diawali oleh perempuan. Ini menunjukkan bukan hanya individu yang diuji, tapi juga lembaga dan pesantrennya sehingga dapat menunjukkan bahwa lembaga ini memberikan kesempatan yang sama kepada perempuan dan menjadi tauladan serta penyemangat untuk seluruh santri agar bisa berprestasi bukan hanya di domestik, namun juga di akademik.
Selain itu, riset ini digali dari problem yang dihadapi suatu pondok pesantren, kemudian mencari solusi yang dapat menjadi temuan dari disertasi ini, yaitu sebuah model yang kedepannya bisa diterapkan bukan hanya di Dalwa, tapi di pesantren-pesantren lain yang secara umum mengalami fenomena dan tantangan yang sama. Model yang ditemukan ini akan baik jika diterapkan terutama di pondok pesantren putri agar dapat melahirkan santriwati dengan karakter wanita solihah.
Baca juga: Pengumuman Rekrutmen Tenaga Pendidik dan Pendidikan IAI Dalwa 2022
Dalam waktu yang sama, Dr. Endah Winarti, M.Pd. selaku Promotor Disertasi Syf. Fatimah BSA sekaligus sebagai Ketua Sidang berharap hasil disertasi ini dapat dikembangkan secara keilmuan, baik oleh praktisi pendidikan dan akademisi, serta diterapkan dengan baik terutama di pondok pesantren putri Dalwa dan seluruh pondok pesantren pada umumnya.
Di tempat yang lain, Direktur Pascasarjana Dr. Zainal Abidin, M.Pd., CiQAR,. CRIK, menyatakan bahwa dengan adanya lulusan pertama di program doktoral PAI, yaitu Ustazah Fatimah merupakan awal dan semangat yang baik bagi S3 PAI khususnya dan Pascasarjana pada umumnya.Unun.H/Red.
Sumber: www.iaidalwa.ac.id
Comments