beritaIlham Maulidi

Jadikan Santri Pendakwah Handal, Divisi Dakwah Adakan Seminar Public Speaking

0

Bangil, Dalwa Berita 170 Santri Dalwa mengikuti seminar bertemakan “Public Speaking” yang diadakan oleh Divisi Dakwah Ponpes di Rhosaefah Room Dalwa Hotel Syariah, Jumat (13/01/2023).

Dalam seminar ini, santri diajarkan untuk menjadi menjadi master of ceremony atau pembawa acara sekaligus menjadi narasumber yang profesional.

“Sesuai dengan tema public speaking menjadi mc dan narasumber profesional itu yang kita khususkan karena ilmu ini sangat penting dan lebih penting ketika kita keluar pondok bagaimana menjadi  narasumber yang baik itu ilmunya penting,” ungkap Ridwan Iman selaku panitia acara.

Seminar ini dimulai dari jam 08:00 WIB hingga 21:30 WIB.

Bapak Emil Akbar, S.Pd., selaku narasumber mengungkapkan, menjadi MC profesional harus paham acara apa yang akan dipimpinnya, karena MC bertanggung jawab dengan jalannya acara tersebut.

“Kunci menjadi pembawa acara adalah mengawal acara di menit pertama dan di menit terakhir. Ketika mengucapkan salam, ia harus melihat suasana dan tamu undangan, jangan teriak-teriak karena itu akan mempengaruhi jalannya acara nantinya,” ungkapnya.

Beliau menuturkan, seorang MC juga tidak boleh membacakan susunan acara.

“Terpenting itu jangan sesekali mc membacakan susunan acara, karena itu adalah rahasia acara,” tutur sosok yang disebut sebagai MC terbaik se-Jawa Timur.

Narasumber kedua, Ustadz Ahmad Makki Lazuardi, Lc. memberikan banyak dalam berpidato, terlebih dalam berbahasa Indonesia dan bahasa Arab sesuai dengan yang dipelajari di Ponpes Dalwa.

“Harus jelas dalam berbicara supaya dapat didengar oleh khalayak ramai dan harus bisa menyesuaikan kondisinya, senang atau sedih,” ungkap beliau dengan bahasa Arab.

Lebih lanjut, Ustaz Ahmad Makki Lazuardi, Lc. menekankan jika seorang yang akan berpidato harus mempersiapkan dirinya, memiliki wawasan yang luas, menguasai banyak ilmu, mengetahui kondisi dan tempat acara serta memiliki penampilan yang baik supaya bisa diterima oleh masyarakat luas.

Seminar ke tiga diisi oleh Ustadz Dr. Faris Khoirul Anam, Lc. Dalam penyampaiannya, beliau memaparkan beberapa hal yang harus disiapkan oleh seorang dai.

“Seorang pendakwah harus mengerti apa yang disampaikan kepada khalayak umum supaya bisa masuk dan diterima di hati masyarakat,” ungkap dosen UIN Malang tersebut.

Beliau mengungkapkan, pada masa sekarang, seorang dai harus memiliki karakter yang mapan serta kualitas yang tinggi, karena mengingat adanya teknologi dan media sosial.

“Memang karakter pendakwah milenial harus rendah hati, percaya diri dan berkualitas tinggi karena media dakwahnya mencakup tatap muka dan media sosial,” ungkap beliau.

Beliau berharap dengan adanya seminar ini, santri Dalwa dapat mempraktikannya ketika berdakwah di tengah masyarakat.

“ Bisa dipraktikkan di tengah masyarakat nantinya juga jangan sampai menguap (hilang) begitu saja harus dipraktikkan,” ungkap Pengasuh Ponpes Raudhatul Ulum Malang tersebut.

Di akhir acara seminar panitia mengadakan praktik menyampaikan isi pidato dengan tata cara yang telah diajarkan.

Ketua Divisi Dakwah, Habib Agil bin Syekh Abu Bakar juga berharap dengan adanya seminar dapat mengurangi kesalahan yang sering terjadi ketika berpidato dan menjadi pembawa acara.

“Seperti kata beliau(Ustadz Faris Khoirul Anam, Lc.) santri itu dapat menyalurkan air(ilmu pengetahuan) yang telah ditampungnya dengan kran. Nah kita menyiapkan kran tersebut supaya dapat tersalur dan bermanfaat dimasyarakat,” tuturnya.Ilham/red.

Gustiawan Arqi

Talkshow Bahasa Arab Sedunia, Bahas Cara Pemula Belajar Bahasa Arab dan Pentingnya Bahasa Arab

Previous article

Panitia FILA Adakan Seminar Nasional Guna Mengembangkan Bahasa Arab di Era Society 5.0

Next article

Comments

Leave a reply