Bangil, Dalwa Berita – Ponpes Dalwa adakan ‘Jalsah Ilmiyah’ bedah buku Sholat Tarawih Nabi saw. 20 Rakaat, Benarkah? langsung bersama penyusun, KH. Qoimuddin Abdullah. Acara dihelat di lapangan utama Dalwa Pusat pada Senin (10/2/2025) malam dan diikuti oleh jajaran asatidzah dan segenap santri.
Jalsah itu berangkat dari persiapan santri sebagai calon dai di daerahnya masing-masing kelak ketika liburan Ramadan.
Buku karangan KH. Qoimuddin Abdullah itu membahas secara gamblang ke-shohihan hadits-hadits yang menyinggung rakaat shalat dalam Tarawih yang dilakukan Nabi.
KH.Qoimuddin Abdullah yang akrab dipanggil Ustaz Qoim oleh santri Dalwa, bahas tuntas ke-shohihan hadits-hadits yang menyinggung jumlah rakaat dalam Tarawih.
”Madzahibul Arba’ (4 imam Mazhab) itu tidak ada yang berpendapat Tarawih 8 rakaat. Kok tau-tau ada tokoh yang mengatakan Tarawih 8 rakaat lebih shohih,” papar Ustaz Qoim.
Dari keterangan buku Sholat Tarawih Nabi saw. 20 Rakaat, Benarkah? shalat Tarawih 20 rakaat telah menjadi kesepakatan ulama, bahkan Imam Muhammad bin Abdul Wahab dan Ibnu Taimiyyah pun ikut berkomentar bahwa shalat Tarawih memang berjumlah 20 rakaat.
Pasalnya, banyak terjadi perselisihan di tengah muslim Indonesia mengenai jumlah rakaat Tarawih. Maka buku dan Jalsah tersebutlah yang akan mencerahkannya.
”Alasan itu ialah karena ada salah seorang tokoh mengatakan bahwa haditsnya sholat Tarawih 8 rakaat lebih shohih daripada yang 20 rakaat,” tulis Ustaz Qoim sebagaimana yang termaktub di bukunya.
Ustaz Qoim menyampaikan pemaparannya dengan khas, khas humornya yang penuh dengan dimensi Mantiq. Para santri tampak senang mengikuti Jalsah tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Ustaz Ismail Ayyub, Ketua Departemen Kepengurusan Santri Ponpes Dalwa memberikan sambutannya. Di sana beliau mengungkapkan, beliaulah orang yang menjadi musabab tersusunnya buku tersebut.
“Saya memohon (kepada Ustaz Qoim) agar bisa mengumpulkan (hadits) yang bisa dijadikan rujukan buat sholat Tarawih,” pinta beliau beberapa tahun lalu atas gundah hatinya pada perselisihan muslim di Kota Pontianak-Kalbar dengan alasan di atas tadi. Saat itu beliau dijadikan ketua Remaja Masjid di sana.
Kata beliau, Jalsah bahas Tarawih tersebut merupakan momentum yang tepat dalam menyambut bulan Ramadan yang disunahkan untuk shalat Tarawih malam harinya.
“Judul di kitab karangan beliau ini, memang momentum yang tepat karena nantinya kita semua disunahkan untuk melaksanakan sholat tarawih,” kata beliau.
Jalsah tersebut juga dapat terlaksana karena pengajuan dari beberapa dewan guru Ponpes Dalwa.
“Sempat ada pertannyaan (dari dewan guru) ke Ustaz Qoim, namun belum sempat beliau jawab, beliau bilang di pertemuan selanjutnya. Sehingga ustaz-ustaz yang lain mengajukan kita harus mengadakan kegiatan ini karena begitu pentingnya,” sebagaimana yang diungkap Ahmad Isa Al Kaff selaku Panitia Pelaksana.
Dengan Jalsah tersebut santri dapat mengetahui banyak keterangan mengenai jumlah rakaat shalat Tarawih yang sesuai dengan kesepakatan ulama.Erwin/red.
Comments