Bangil, Dalwa Berita – Pada liburan Iduladha 1446 H/2025 M, Himpunan Mahasiswa Program Studi Sejarah Pendidikan Islam (HMPS SPI) Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda’wah menggelar program literasi juga musyahadah (nonton) bareng yang berkaitan dengan sejarah.
Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari terhitung dari hari Sabtu (07/06) sampai hari Senin (09/06), bertempat di lantai 4 antara bangunan Darul Aitam dan Jamiah di pondok pesantren Dalwa. Pada hari terakhir turut hadir pula para dosen Prodi SPI UII Dalwa.
Ketua pelaksana, Muhammad Gilang mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut diadakan dengan tujuan untuk menambah minat santri dalam bidang sejarah.
“Tujuan diadakannya literasi dan nonton film sejarah ini, untuk memperkenalkan lagi sejarah kepada para santri, karena sekarang itu banyak santri yang gak peduli sama sejarah,” ungkap Gilang selaku ketua pelaksana kedua program tersebut.
Waktu kegiatan dibagi menjadi dua: pagi dan malam hari diisi dengan musyahadah, sedangkan pada siang hingga sore hari diisi dengan program literasi.
Program literasi tersebut bukan sekadar membaca buku, tetapi juga diadakan pameran dan bazar buku, baik buku-buku sejarah nasional maupun internasional. Bahkan buku-buku para dosen SPI pun dijual di dalam bazar buku ini, dan harga yang ditawarkan pun mulai dari 20.000 sampai 80.000 saja.
Program musyahadah juga bukan sekadar nonton film biasa, namun film yang ditayangkan kaya akan nilai sejarahnya dan isinya yang tidak monoton, seperti film 1917, The Death of Stalin dll.
Pada akhir musyahadah, ada sesi dimana ketua pelaksana program ini memberikan hadiah kepada para penonton yang bisa memberikan kesimpulan juga faedah dari film yang telah diputar.
Mewakili seluruh anggota HMPS SPI, ketua pelaksana berharap para santri bisa lebih peduli dan tahu tentang sejarah, karena seiring perkembangan zaman, pengetahuan dan minat para santri akan sejarah terus terkikis.
“Harapan dilaksanakannya program-program seperti ini agar para santri lebih peduli lagi akan sejarah, juga agar para santri tertarik untuk memasuki prodi sejarah ini,” ujar Gilang.
(Imam/red)
Comments