Selangor, Dalwa Berita – (08/09/2025) Sebuah kunjungan akademik penting dilakukan oleh rombongan dosen dan mahasiswa Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda’wah (UII Dalwa) ke Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Bukan sekadar perjalanan ilmiah, kunjungan ini membawa misi besar: memperluas jangkauan UII Dalwa di ranah global. Dari ruang pertemuan hingga atmosfer Pendidikan kampus negeri jiran, terserap banyak intisari yang diyakini dapat menjadi modal penting dalam peningkatan kualitas UII Dalwa ke depan.
Program KKN Internasional ke Malaysia pun tak lagi sekadar pengabdian masyarakat. Ia berkembang menjadi medan penguatan bagi kurikulum, kultur akademik, jejaring riset, hingga ambisi publikasi internasional. Sebuah langkah kecil dengan dampak panjang menuju internasionalisasi kampus berbasis pesantren masa depan.
Agenda ini bukan hanya seremonial biasa. Seperti ditegaskan oleh Ustaz Dr. Muhammad Farid, kunjungan ini adalah bagian dari upaya strategis UII Dalwa untuk memperluas jaringan akademik ke tingkat global baik dalam pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat.
“Pertemuan ini menjalin kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Serta mengajak mahasiswa untuk belajar kuliah secara langsung di lapangan,” ujarnya ketika diwawancara oleh Kontributor LPM Dalwa Berita.
Menurut Dr. Farid, alasan pemilihan Fakulti Pengajian Islam, Universiti Kebangsaan Malaysia (FPI UKM) sebagai lawatan strategis bukan tanpa pertimbangan. Dalwa saat ini belum memiliki fakultas di bidang sains atau kesehatan. Maka, kolaborasi harus dilakukan dengan institusi yang relevan dan unggul di bidang yang sama yakni studi Islam.
“Pertama, Dalwa hanya punya fakultas-fakultas di bidang agama. Kita tidak punya sains,” tuturnya.
“Alasan keduanya, di Fakultas Agama Islam, ada publikasi yang berkelas internasional, Scopus, satu-satunya. Fakultas yang lain belum ada.”
Dr. Farid menyebut, di lingkungan kampus lain seperti Fakultas Sosial Humaniora atau Fakultas Pendidikan, memang ada publikasi, namun masih berada di level Scopus Q3 atau SINTA 2.
“Satu-satunya di UKM, ada mungkin sains ya, kalau tadi perobatan ada. Perobatan sama apa tadi? Engineering ada. Itu ada Q juga, Q1. Tapi yang untuk kita, yang dekat dengan kita, FPI ini,” lanjutnya.
Dengan logika itu, arah kerja sama menjadi jelas. Tidak serta merta hanya pertukaran pendidikan, tapi juga kolaborasi dalam bidang publikasi ilmiah.
“Nah jadi, karena kita punya target kerja sama ini kan, kerja sama bukan hanya pendidikan, tapi publikasi juga. Nah mereka punya publikasi yang taraf internasional. Itu aja,” tegasnya.
Ketika ditanya mengenai sambutan pihak universitas terhadap kunjungan tersebut, Dr. Farid menjawab dengan nada optimistis.
“Tanggapannya sangat positif. Alhamdulillah. Sebagaimana tanggapan-tanggapan lembaga-lembaga pendidikan lain yang kita kunjungi. Dan mereka sangat merespon apa yang menjadi tujuan kita, kedatangan kita.”
Bahkan dalam pertemuan tersebut telah dibicarakan beberapa rencana lanjutan. Termasuk kemungkinan hadirnya profesor dari UKM dalam perayaan Milad Ma’had Dalwa bulan Desember nanti.
“Kita sudah membicarakan tadi, secara terpisah dengan mahasiswa, kita sudah sepakat, insya Allah Desember, pada saat milad Ma’had, kita akan undang beberapa pembicara ahli, profesor dari UKM Yusim juga nanti. Itu untuk datang ke Dalwa untuk bisa menyelenggarakan secara bersama conference internasional,” jelasnya.
Tak hanya itu, agenda besar lainnya adalah pendirian beberapa pusat studi baru di lingkungan UII Dalwa, yang akan dirancang sebagai bagian dari penguatan akademik dan kolaborasi internasional.
Kesan mendalam juga datang dari atmosfer kampus UKM. Bagi Dr. Farid, lingkungan akademik yang mendukung sangat terasa di setiap sudut kampus.
“Kita perlu banyak belajar tentang suasana akademik, environment. Jadi lingkungan akademiknya sangat-sangat menunjang untuk pembelajaran,” katanya.
Kunjungan ke Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) Juga menjelma menjadi observasi lapangan yang membuka cakrawala bagaimana misi kedepan UII Dalwa. Di pelataran kampus, para dosen dan mahasiswa menyaksikan bagaimana kerangka pembelajaran dibangun secara serius dari toko buku yang tersebar di berbagai sudut, zona mahasiswa tertata rapi, dan ruang-ruang diskusi hadir tanpa sekat. Semua elemen itu merangkai lingkungan gairah belajar yang aktif, mandiri, dan berkelanjutan sesuatu yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi banyak kampus di Tanah Air.
“Di sana-sini ada bookstore yang kita mudah ketemui, di sana-sini ada lahan-lahan atau zona-zona yaitu wilayah-wilayah yang mendukung aktivitas kemahasiswaan.”
Mahasiswa UKM juga menunjukkan kedisiplinan tinggi dalam menyambut kegiatan-kegiatan kunjungan seperti ini.
“Pelajaran penting yang lain, mahasiswa di sini, di UKM, punya kedisiplinan yang tinggi dalam menyambut kegiatan-kegiatan seperti ini,” lanjutnya.
Rombongan Dalwa diajak mengunjungi berbagai titik kampus, diperkenalkan dengan sarana-prasarana, dan terlibat dalam dialog bersama mahasiswa UKM.
“Kita diajak ke sebagian banyak tempat untuk memperkenalkan kampus dan sebagainya,” tutup Dr. Farid.
Kunjungan ini menandai tambahan Langkah konkret UII Dalwa dalam membangun jembatan akademik lintas batas. Kerja sama ini tak hanya memperluas cakrawala, tapi juga mempertegas bahwa kampus berbasis pesantren pun mempunyai potensi mampu terlibat aktif dalam percakapan akademik internasional dengan semangat kerjasama dan visi bersama.
(Azmi/red)
Comments