Sebelum adanya era revolusi industri 4.0 yang mana belum ditemukannya teknologi super canggih pada zaman ini. Kehidupan manusia saat itu sangatlah sulit dikarenakan kurangnya alat yang mempermudah dalam aktivitas mereka. Bagaimana tidak? Lampu saja masih menggunakan lampu petromaks yang berbahan bakar dengan minyak tanah dan semua aktivitas keseharian menggunakan alat jadul yang membuat perkerjaan menjadi lambat selesainya.
Berbeda sekali dengan zaman industri 4,0 ditemukannya internet membuat semua aktivitas manusia dipermudah. Dengan adanya internet inilah yang membuat segala informasi, berita, ilmu, adat, budaya, dan sebagainya mudah untuk diakses. Dunia ini pun terikat oleh semua program-program yang selalu berhubungan seperti media social yang membuat orang terhubung satu dengan yang lainnya meskipun berbeda jarak jauh.
Perkembangan teknologi yang pesat memiliki dampak positif dan negative dalam segala bidang. Dampak ini pun sangat terasa didalam bidang akses pendidikan. Dalam pendidikan terdapat kemudahan seperti siswa atau siswi zaman dahulu mereka masih menggunakan buku dan alat tulis sebagai media dalam belajar. Sekarang mereka dipermudah dengan adanya computer yang tidak memberatkan siswa dan sisiwi dalam belajar. Dari segi guru dipermudah dengan adanya proyektor untuk menjelaskan materi pelajaran pada hari itu dan tidak perlu susah lagi untuk menggunakan papan tulis.
Akan tetapi kenyatannya sangatlah berbeda dalam segi kualitas para siswa dan siswi. Zaman dahulu meskipun alatnya susah akan tetapi kualitas mereka sangat tinggi yang melahirkan tokoh tokoh besar seperti imam Syafii, imam Hambali dan sebagainya. Sedangkan pada zaman sekarang terdapat banyak kemudahan akan tetapi malah merusak moral para kaum muda.
Penyalahgunaan teknologi membuat rusaknya mental dan kualitas para kaum muda. Dengan adanya internet membuat segala sesuatu mudah diakses bahkan sampai sesuatu yang tidak pantas untuk diakses bagi kaum muda seperti akses_maaf. pornografi, budaya barat yang tidak pantas untuk diterapkan negara Indonesia, dan sebagainya. Semua kemudahan ini membuat rusaknya kaum muda. Kemudahan ini bukan mereka gunakan sebagai membaca dan menulis yang lebih baik dan pantas bagi mereka.
Kurangnya minat dalam membaca dan menulis dikalangan muda bangsa. Berimbas dengan kurangnya kuliatas mereka. Berdampak meningkatnya kebodohan di indonesia. Hal ini lah yang membuat Indonesia terjajah. Dulu bangsa Indonesia dijajah oleh negara lain seperti Portugal, Belanda, Inggris, dan lainnya. Berbeda pada zaman sekarang Indonesia dijajah oleh kebodohan yang meraja lela dimana-mana.
Kebodohan ini bertransformasi menjadi penjajahan pemikiran. Tulisan dan banyaknya membaca menjadi pencegah penjajahan ini. Diibaratkan membaca adalah sebuah perisai yang menolak pemikiran yang tidak baik, serta menulis merupakan pedang yang melawan pemikiran yang tidak baik. Apabila kaum muda tidak berfikir sejauh itu maka mereka akan kalah dalam kompetisi kehidupan ini. Terlebih lagi agama islam memiliki musuh yang banyak siap untuk menghacurkan umat islam diseluruh penjuru.
Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana kita menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada saat ini. Memperbaiki segala aspek dari moral, seni, budaya, pendidikan dan segala aspek yang berkaitan dengan anak muda bangsa karena mereka adalah cikal bakal bangsa yang akan menursakan perjuangan bangsa dan agama.
Solusi yang bisa kita ambil pertama, adanya harus perhatian pemerintah atas perkembangan pendidikan dengan mendirikan madrasah dan sekolah untuk membentuk anak bangsa yang kuat dalam agama serta moral bangsa yang agamis. Didampingi peranan ulama akan mewujudkan cita-cita bangsa. Dengan begitu mereka akan siap untuk berkompetisi dengan yang lainnya diera revolusi industri 4.0.
Kedua adanya peranan orang tua untuk menanamkan kecintaan dalam membaca dan menulis, karena kebiasaanlah yang membuat orang menjadi suka dan cinta terhadap apa yang dia lakukaan.
Setelah adanya dua faktor diatas terdapat faktor yang ketiga yang paling penting yaitu peranan guru yang selalu mengajarkan ilmu-ilmu yang belum mereka ketahui. Peran guru bukalah sebatas menggajar saja akan tetapi lebih dari itu. Untuk mendidik, membina, dan memperhatikan sebagimana anak kandung mereka sendri. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda yang artinya “orang tua mu di dunia ada tiga yaitu pertama, orang tua yang melahirkanmu. kedua, orang tua yang mengajarkanmu ( guru ). ketiga, orang tua yang kamu nikahi anaknya”( al-hadits ).
Dengan tiga faktor inilah diharapkan anak muda bangsa membawa perubahan terhadap bangsa dan agama dan dapat diharapkan menjadi pemimpin-pemimpin hebat yang membawa bangsa dan agama menjadi lebih baik lagi.M. Alvi Fakhrudin/Red
Comments