Bangil, Dalwa Berita – Jumat malam (03/10/2025), Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Internasional Darullugah Wadda’wah (BEM UII Dalwa) menggelar bedah film sejarah pengkhianatan G30S/PKI, bertempat di samping masjid Baitul Ghaffar, diikuti oleh mahasiswa dan santri Dalwa dan juga Ormawa UII Dalwa.
Menurut Ketua Pantia kegiatan, Sayyid Zuan al-Qadri mengungkapkan bahwa adanya kegiatan ini bermula atas saran dari para atasan terutama Presma BEM UII Dalwa dan Wakil Rektor III Dr. Imaddudin, M. Pd.
“Adanya ini karena ada saran dari para atasan kita, terutama Presma kita dan juga saran dari Wakil Rektor, Ustaz Imad,” ucap Sayyid Zuan al-Qodri yang menjabat sebagai Ketua Kementrian Kreativitas dan Event Mahasiswa BEM UII Dalwa.
Alasan lain diadakannya bedah film sejarah seperti ini, adalah agar para santri dan juga Mahasiswa UII Dalwa tidak hanya sekadar menonton, tetapi juga mengetahui maksud daripada film G30S/PKI tersebut.
“Tak hanya menonton saja, tapi dengan adanya bedah film ini, kita bisa tau maksud sebenarnya dari film yang kita tonton itu,” ungkap beliau.
Kegiatan bertajuk “Event Bersama Civitas UII Dalwa dan Santri Darullughah Wadda’wah untuk Mengenang dan Membedah Sejarah Kelam G30S/PKI” dimulai dengan cuplikan singkat film G30S/PKI, kemudian disambung dengan pemaparan sejarah PKI di Indonesia oleh salah satu dosen UII Dalwa, Ustaz Rakai Hino Galeswangi, M.Pd.
Beliau memaparkan sejarah PKI itu cukup rinci, mulai dari asal-usul komunis sampai masuknya ideologi tersebut ke Indonesia.
Karena pembawaan beliau yang menarik, membuat para hadirin begitu terlihat semangat dan antusias tatkala mendengarkan pemaparan pak Rakai.
“Pemaparannya beliau menurut saya itu bagus sekali, ngelawaknya ada. Intinya gara-gara acara ini saya jadi ingin membaca lebih dalam lagi tentang sejarah Indonesia,” ucap salah satu peserta seminar tersebut.
Pak Rakai juga mengatakan, kalau kegiatan ini sudah sering diadakan di kampus-kampus luar. Tapi kalo di pondok pesantren, menurut beliau baru kali ini beliau temukan.
“Kalau di kampus-kampus luar, kegiatan ini sudah biasa. Tapi kali di pondok pesantren rasanya baru kali ini,” ungkap beliau kepada Pers Dalwa Berita.
Di akhir diadakan tanya-jawab seputar seminar, lalu ditutup dengan pemberian cinderamata oleh panitia.
(Irsyad/red)

Comments