Bangil, Dalwa Berita – Kepala Bagian Bahasa Arab Ponpes Dalwa, Ustaz Hasan Basri, mengikuti peringatan acara Hari Bahasa Arab Sedunia 2022 yang diselenggarakan Ponpes Darullughah Wadda’wah pada Senin malam (18/12/2022) di lapangan utama Dalwa Pusat.
Dalam sambutannya, Ustaz Hasan Basri menyampaikan tentang latar belakang munculnya Hari Bahasa Arab Sedunia.
“Penetapan Hari Bahasa Arab Sedunia diresmikan oleh PBB. Hal ini mengingat bahasa Arab memiliki kontribusi dan peran cukup besar dalam pembangunan peradaban dunia hingga saat ini. Oleh karena itu, pada tanggal 18 Desember 1973 bahasa Arab resmi terdaftar menjadi bahasa Internasional dan berada dalam urutan ke-6 dalam urutan bahasa Internasional dari 22 negara lainnya,” jelasnya.
Menurut beliau, penyebaran bahasa Arab di Indonesia tidak lepas dari perjuangan pendiri Ponpes Darullughah Wadda’wah, Abuya Habib Hasan bin Ahmad Baharun. Beliau memiliki semangat yang gigih dan tekad yang kuat dalam menyebarkan bahasa Arab di berbagai pesantren di Indonesia.
“Hampir seluruh pesantren di Jawa Timur, pernah dikunjungi oleh Abuya Habib Hasan. Beliau berpindah-pindah dari satu pesantren ke pesantren lainnya untuk menyebarkan dan mengajarkan bahasa Arab,” kata beliau.
Sebagai bukti dari usaha kerasnya, Abuya Habib Hasan mengarang sebuah kitab untuk memudahkan santri dalam mempelajari dan memahami bahasa Arab.
“Beliau telah mengarang kitab majmu’at al-‘ashriyyah dan kitab al-muhawarah al-haditsah. Semua ustaz-ustaz di sini mengawali pembelajarannya dengan menggunakan dua kitab ini. Beliau mengkhususkan waktu untuk mempelajarinya pada waktu subuh. Beliau juga mengajarkan cara pelafalan makharij huruf yang baik dan benar,” ucapnya.
Lebih lanjut, ustaz Hasan Basri mengatakan bahwa Abuya Habib Hasan menilai bahwa bahasa Arab merupakan kunci dari segala ilmu. Menurutnya, seseorang yang ingin mendalami agama Islam, hendaknya ia menguasai bahasa Arab terlebih dahulu. Sarana penunjang yang efektif untuk mempermudah memahami bahasa Arab adalah dengan menggunakan kitab karangan Abuya tersebut.
“Hafalkan dua kitab ini. Karena dua kitab tersebut merupakan batu pondasi untuk para santri. Jika ingin dipermudah untuk belajar bahasa Arab, maka jangan pernah melalaikannya. Dulu, kami tidak diperbolehkan belajar kitab-kitab lain seperti al-‘arabiyyah li an-nasyiin sebelum menguasai dua kitab ini,” ungkapnya.
Secara khusus bagi seorang penuntut ilmu, bahasa Arab memiliki posisi penting, terlebih terhadap santri yang setiap hari dikelilingi oleh tumpukan kitab berbahasa Arab. Oleh Karena itu, beliau berpesan dengan adanya perayaan ini semoga para santri lebih giat dan semangat lagi untuk mempelajari bahasa Arab.
“Tumbuhkan dalam hati kalian rasa cinta dan semangat untuk mengikuti guru-guru kita dalam menyebarkan bahasa Arab. Ingatkan dan sadarkan para santri dan guru untuk selalu berbicara bahasa Arab. Ketahuilah, termasuk hal yang diimpikan Abuya Hasan adalah tersebarnya bahasa Arab di seluruh penjuru Indonesia. Jadikan bahasa Arab sebagai penghubung antara kita dengan guru-guru kita,” harap beliau.Asrofi/red.
Comments