Bangil, Dalwa Berita – Ponpes Al-Khairot Tanjung Selor Kalimantan Utara mengunjungi Ponpes Dalwa pada Rabu (8/2/2023) dalam melakukan studi banding bahasa Arab. Kedatangan mereka disambut oleh Pengasuh Ponpes Dalwa, Abuya Al-Habib Zein bin Hasan Baharun.
Setelah ramah tamah di kediaman beliau, Habib Idrus bin Muthohar Al-Jufri beserta rombongan diarahkan menuju Ravaa Room Dalwa Hotel Syariah. Di sana beliau dan rombongan berdiskusi mengenai perkembangan bahasa Arab di Ponpes Al-Khairat Tanjung Selor.
Dalam kesempatan tersebut, beliau mengungkap bahwa Ponpes Al-Khairat Tanjung Selor sudah menerapkan bahasa Arab. Namun, karena bertambahnya jumlah santri, terdapat santri yang tidak berbahasa Arab sebagaimana peraturan yang berlaku.
“Kami di Ponpes Al-Khairat sudah menerapkan bahasa Arab. Namun, setelah perkembangan zaman dan bertambahnya jumlah santri, muncul santri yang tidak berbicara bahasa Arab. Itu yang menjadi kelemahan kita saat ini,” ungkapnya.
Ustaz Makki Lazuardi menimpali keluhan beliau. Beliau berpendapat akan kemungkinan metode pembelajaran yang ada dirasa membosankan oleh murid, sehingga membutuhkan metode pembelajaran yang bervariasi.
“Mungkin dibutuhkannya metode pembelajaran yang bervariasi. Mungkin juga karena metode pembelajaran yang ada dirasa membosankan,” ungkapnya.
Ustaz Abdurrahman, salah satu tenaga pengajar bahasa Arab Ponpes Al-Khairat menanyakan cara Ponpes Dalwa mengajar santri baru yang tidak memiliki dasar dalam bahasa Arab. Padahal, bahasa Arab merupakan bahasa yang penuh akan kaidah.
Dalam hal tersebut, Ustaz Shofi Ashnaf menceritakan cara Abuya Hasan selaku Pendiri Ponpes Dalwa mendidik santri baru. Abuya Hasan mengatakan kepada santri baru tersebut bahwa belajar bahasa Arab itu mudah.
“Abuya Hasan mengatakan bahwa belajar bahasa Arab itu mudah,” ucapnya.
Lebih lanjut, Ustaz Shofi juga mengungkap bahwa santri jangan dibuat pusing dengan kaidah bahasa Arab yang bermacam-macam, karena itu yang membuat murid menganggap bahasa Arab itu sulit.
Dalam penjelasan beliau, sebaiknya para murid diajarkan kaidah bahasa Arab yang sekiranya hanya dipakai dalam percakapan sehari-hari.
“Beliau memperkenalkan kaidah yang digunakan dalam percakapan sehari-hari,” jelasnya.
Sebagai motivasi, Ustaz Shofi memperkenalkan cara Abuya Hasan dalam menyemangati santrinya untuk senantiasa berbahasa Arab. Dalam keterangannya, Abuya Hasan menjadikan bahasa Arab sebagai perantara untuk bisa bertemu dengan Nabi Muhammad saw.
“Beliau jadikan bahasa Arab sebagai wasilah untuk sampai kepada Nabi,” tuturnya.Gustiawan/red.
Comments