Bangil, Dalwa Berita – Resimen Mahasiswa (Menwa) UII Dalwa adalah salah satu dari UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang berperan sebagai pembina kesadaran mahasiswa pada bela negara, yang dinaungi oleh BEM.
UKM Menwa terbilang baru di lingkungan Universitas Darullughah Wadda’wah. Menwa diresmikan pada awal tahun 2024, tepatnya pada Jumat, 13 Januari lalu.
Di masa perintisannya tersebut, Randy Satria Pertama selaku Ketua Menwa banyak melakukan pergerakan, seperti pelatihan Pra-Diksar bersama Koramil 0819/10 Bangil di bulan Maret lalu. Randy juga berencana akan melaksanakan kursus dinas staf untuk mengedukasi anggota-anggotanya, sebagai apa peran mereka di civitas kampus. Saat ini Menwa UII Dalwa beranggotakan 15 orang.
“Dalam waktu dekat ini kita mau laksanakan kursus dinas staf. Jadi kursus dinas staf ini mau kita laksanakan karena melihat banyak anggota yang masih belum paham stukturnya tuh sebagai apa (di lingkungan kampus), karena kan banyak, beda struktur kita sama UKM-UKM yang lain,” tukas Randy saat diwawancara Rabu siang (12/6/2024) oleh Dalwa Berita.
Pada tanggal 09 Juni 2024 lalu, Resiman Mahasiswa UII Dalwa juga mendapatkan undangan dari Komando Resimen Mahasiswa Mahasurya Jawa Timur, Pimpinan Dr. Untung Lasiyono, S.E, M.Si., untuk menghadiri seminar Menwa se-Jawa timur yang bertajuk “Memperkuat Persatuan Dan Kesatuan Di Perguran Tinggi”. yang digelar di Bojonegoro, Jawa Timur.
Kegiatan itu adalah kegiatan yang diadakan oleh komando resimen mahasiswa yang bekerja sama dengan program pemerintah Bakesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik).
Randy berharap, Menwa sebagai UKM khusus di lingkungan UII Dalwa bisa terus berlanjut walaupun di tengah kesibukan dan keterbatasan sebagai seorang santri. Ia juga berujar bahwa banyak anggota tentara yang ditemuinya mengaku bangga dengan adanya Menwa yang terbentuk di Dalwa, alasannya adalah bahwa Dalwa itu penghasil SDM yang dipercaya banyak masyarakat.
Ketua Menwa pertama itu juga berharap dengan adanya Menwa di Dalwa nantinya bisa menjadi lahan dakwah baru untuk para santri.
“Kita ada celah, dakwah ke depannya itu tidak hanya di mejelis-majelis taklim, tapi kita juga bisa masuk ke struktur kemiliteran,” tutur pemuda asal Bogor tersebut.Ipul/red.
Comments