Dalam sejarah atau biografi, perpustakaan Assayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki al-Hasani memiliki perjalanan yang amat menarik dan unik. Jika kita bermostalgia kemasalalu, maka kita akan menemukan perpustakaan ini sungguh sangat sederhana, karena didalamnya segala fasilitas yang sekarang ini dulunya tidak ada sama sekali.
Dalam penanganan kepengurusannya pun terbengkalai, bagaikan perpustakaan yang mati dan tidak ada pengunjungnya kalaupun ada hanya beberapa gelintir orang yang mau belajar dengan tekun didalamnya.
Melihat hal ini kita selaku santri yang peduli akan arti pentingnya eksistensi sebuah perpustakaan, kami mengajukkan usulan agar diterima sebagai pengurus kepada pemimpin perpustakaan saat itu, setelah itu kita datangkan semua fasilitas didalamnya dengan meminta sumbangan kepada yayasan pondok, selain itu, kami juga meminta sumbangan kepada badan perpustakaan daerah tingkat propensi Jatim berupa computer dan sebagian buku-buku umum dan beberapa lemari yang berguna untuk memuat kitab dalam jumlah yang besar.
Adapun penamaan perpustakaan ini dengan maktabah Assayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki al- Hasani selin dikarenakan beliau adalah pelindung pondok pesantren ini beliau juga telah menyetujui permintaan yang diajukkan oleh muassisul ma’had abuya Hasan Baharun untuk memberi nama perpustakaan pondoknya dengan nama beliau, selain itu kitab-kitab yang termuat didalamnya sebanyak 1892 kitab terdiri dari tafsir(190), hadist(261), fiqhiy(285),siroh(221), tasauf(514), lughah(229), ulumul amah(192) itu semua kebanyakannya adalah hadiah dari beliau.
Maka dari itu sekarang perpustakaan ini telah berkembang menjadi perpustakaan yang bermenejemen professional.
Comments