Bangil– Kemajuan teknologi yang begitu pesat memudahkan ilmu penggetahuan hingga informasi untuk mudah diakses. Tim media Ponpes Darullughoh Wadda’wah LPM Dalwa Berita dan Junudul Musthofa Dalwa multi media merespon kemajuan tersebut agar juga dapat menjadi ladang menyebarkan syi’ar islam dengan mengadakan seminar media bertemakan “Semangat Dakwah di era Literasi Dan Media”.
Acara diadakan pada tanggal 30 januari 2019 / 25 jumadil ula 1440 bertempat di masjid baitul goffar pada jam 07:00 – 09:30 WIB. adapun Keynote speaker pada seminar ini adalah Dr. Habib Segaf Bin Hasan Baharun serta dihadiri oleh Hb. Zein Al-Hasni, Hb. Ahmad Bin Syekh Abu Bakar, Ustd. Hasan Basri, dan Ust. Syamsul Huda. Respon para santri sangat antusias dalam menghadiri acara seminar ini dikarenakan tantangan dakwah kedepannya begitu menantang.
Narasumber menyampaikan “ 4 orang yang paling banyak mendapat godaan setan, Yaitu ahlul-bayt, pejabat, orang kaya, dan tholabul-ilm.mereka tahu bahwa dengan rusaknya 4 kalangan tersebut maka rusak pula komunitas masyarakat yang ada”.
Beliau juga menyampaikan “bahwa berda’wah diatas mimbar adalah suatumomok menakutkan bagi saya”.
Dalam sesi tanya jawab, salah satu audiens menanyakan tentang momok menakutkan tersebut. Beliau mengklarifikasi “momok menakutkan tersebut adalah kita harus membawa diri sebagai perangai Rasulullah SAW ketika di luar rumah dan berda’wah. Karena masyarakat terlanjur mengenal kita sebagai penyambung lidah Rasulullah SAW, dan kita harus terus bermujahadah dalam diri kita dari keluar rumah sampai tiba kembali ke rumah. Agar jangan sampai kita merasa bahwa mereka menghormati kita, tapi seluruh penghormatan itu sebenarnya untuk menghormati Rasulullah SAW, bukan diri kita”.
Beliau juga menambahkan dari pengalaman beliau “Bukan da’wah itu yang menakutkan. Tapi jabar khotir sebelum, ketika dan sedudahnya itu yang menakutkan. Kita dituntut untuk tersenyum seperti tidak terjadi apa-apa. Padahal, kita itu sudah lelah oleh perjalanan pesawat 3 jam, baru turun dari pesawat disuruh ziarah dulu kesana, ziarah dulu kesini. Nggak diajak untuk makan atau minum dulu setelah datang dari perjalanan. Malah langsung diajak ziarah. Mungkin mereka ingin memberi siir pada kita” tukas beliau sambil menyimpulkan senyum di akhir ucapannya.
Seminar ini bertujuan menambah semangat para santri dalam berdakwah serta menyadarkan bahwa dakwah bukan hanyalah diatas mimbar saja. Akan tetapi, media dakwah pada zaman ini sangatlah luas dari media cetak seperti Koran, majalah Hingga di dunia maya seperti facebook, instagram, youtube, dan sebagainya. Diharapkan para santri mampu menjadi Da’i yang mukhlis, dan berakhlak seperti Rasulullah SAW serta mampu untuk istiqomah. M.Alvi Fakhrudin/red
Comments