Bangil, Dalwa Berita – Lantunan sholawat terdengar syahdu merasuk ke relung hati, membuat siapa pun bergetar menahan rindu kepada sang Musthafa, dan mengharapkan syafaat darinya di akhirat kelak.
Itulah yang dirasakan para asatizah dan santri Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah saat menghadiri acara Maulid Akbar 12 Rabiul Awwal yang digelar pada Kamis malam (4/9/2025) di lapangan utama Ponpes Dalwa.
Acara dibuka dengan lantunan qasidah oleh tim hadrah Ismet Jakarta. Di sela pembacaan, para habaib, sesepuh pondok, juga para masyaikh, diarak dari kediaman pengasuh menuju panggung yang telah disiapkan, acara berlanjut hingga pembacaan Mahalul Qiyam.
Setelah pembacaan Mahalul Qiyam berakhir, seluruh lampu diredupkan, satu-dua tenda khas zaman nabi dihadirkan oleh para anggota UKM Thema di tengah hadirin. Mereka menampilkan sebuah teater bertemakan sahabat Bilal bin Rabah setelah wafatnya Nabi Saw.
Babak demi babak berlalu indah, membuat beberapa santri turut merasakan kesedihan sahabat Bilal ketika ditinggal oleh Rasulullah, lampu kembali redup, salah seorang santri berdiri di hadapan para santri dan Asatidzah, membawakan sebuah puisi indah yang membuat gemetar dan melelehkan air mata kerinduan hadirin kepada sang Baginda.
Sebagai penutup, al-Habib Ali Ridho bin Hasan Baharun menyampaikan pesan-pesannya tentang Nabi Muhammad SAW. Beliau menegaskan bahwa Rasulullah adalah penutup para nabi dan nabi paling sempurna yang pernah diutus Allah ke muka bumi.
Beliau juga mengingatkan bahwa doa tidak harus selalu diminta kepada orang-orang yang tinggi derajatnya seperti para ulama–meskipun itu dianjurkan–namun juga bisa kepada teman atau orang yang kita yakini sebagai hamba Allah yang doanya dikabulkan.
Seperti halnya Nabi Saw. yang pernah berpesan kepada Sayyidina Umar bin Khattab dan Sayyidina Ali untuk menemui dan meminta doa kepada seorang tabiin bernama Uways al-Qarni, seorang yang sangat berbakti kepada ibunya.
“Saat Nabi memerintahkan dakwah ke Yaman, Nabi berpesan bahwasannya disana ada seorang yang berbakti dengan ibunya, dan dia adalah salah satu umatku, dia lah Uways al-Qarni, maka minta lah doa kepadanya,” terang beliau.
Beliau memberikan beberapa tips mencintai baginda Nabi Saw.
“Ibaratnya kalau kita cinta sama seorang, kita pasti ingin tau apa saja kesukaannya, hobinya bahkan warna pun kita ingin tau, maka cara kita bisa tau hal-hal yang bersangkutan dengan orang yang dicintai oleh kita itu, maka kalau kita ingin cinta dengan Nabi Muhammad Saw, maka cari tau lah tentang beliau agar rasa mahabbah kita bisa tumbuh terus kepada beliau,” pungkasnya.
(Nur/Red)
Comments