Bangil, Dalwa Berita – Syekh Anas Adnan Assyurfawi asal Damaskus Syiria mengisi jalsah ilmiah di masjid Baitul Ghoffar, komplek Dalwa pusat Ahad malam (8/12/2024).
Beliau merupakan ulama yang terkenal di negeri Syam karena ahlinya di bidang ilmu akidah dan ilmu tasawwuf. Beliau ditemani oleh Syekh Mar’i Hasan Ar-Rosyid yang merupakan dosen di STAI Imam Syafi’i Cianjur.
Dalam kunjungan kali ini, Syekh Anas membahas tentang fitnah akhir zaman, sebuah kejadian yang beliau katakan sudah benar-benar terjadi dan menyebar di seluruh muka bumi sekarang ini.
Untuk menyambung ke pembahasan fitnah, beliau sebagai pakar akidah terlebih dahulu membahas tentang keagungan nama Allah Swt, yaitu Al-Mudhil (yang maha menyesatkan).
Sebagaimana Allah mempunyai nama Al-Hadi (yang maha memberi petunjuk) maka Allah juga mempunyai nama Al-Mudhil (yang maha menyesatkan).
Sifat ini beliau katakan banyak dibahas oleh para Ulama. Beliau mengutip kalamnya Al-Imam Ghozali yang pernah mengatakan bahwa termasuk nama-nama Allah yang tidak boleh disebutkan secara tunggal tanpa menyertakan nama anonimnya adalah nama yang disifati dengan perilaku (fi’liyah) seperti al-Khofidz (yang merendahkan) dan Al-Rofi’ (yang maha meninggikan), Al-Qobidh (yang maha menyempitkan) dan Al-Basith (yang maha melapangkan) juga Al-Hadi (yang maha memberi petunjuk) dan Al-Mudhil (yang maha menyesatkan).
Nama-nama sifat fi’liyah tersebut harus di sebut sesuai dengan ma’na yang benar yang terkandung didalamnya.
Kemudian setelah itu beliau menceritakan sebuah cerita di mana suatu hari Nabi pernah keluar di malam hari dari rumahnya, dan bersabda ‘celakalah orang-orang arab dari keburukan yang telah dekat’
Beliau menambahkan juga bahwa disisi lain Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda bahwasanya fitnah itu seperti gelapnya malam. Karena fitnah itu dialami oleh seluruh manusia dan harus melewatinya. Tidaklah seseorang itu bisa lari dari gelapnya malam.
Syekh Anas menjelaskan sabda Nabi tersebut bahwa fitnah itu menyebar kepada seluruh manusia seperti gelapnya malam. Apakah manusia bisa lari dari gelapnya malam. Meskipun seseorang ada yang ingin menjauh dari gelapnya malam, malam akan tetap mendatanginya.
Syekh Anas mengatakan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam juga telah mensifati fitnah akhir zaman ini seperti tetesan air hujan. Maka siapapun yang berjalan dibawah hujan, meskipun dia berwaspada, ia takkan bisa menjauh dari tetesan air hujan.
Sehingga beliau katakan lagi bahwa fitnah akhir zaman ini tidak luput dari seorang muslim di manapun ia berada. Maka dari itu, kata beliau, kita diperintahkan untuk meminta perlindungan dari Allah dengan doa yang berbunyi:
’اللهم إننا نعوذ بك من الفتن ما ظهر منها وما بطن‘
Artinya: Ya Allah, kami berlindung kepadamu dari fitnah-fitnah yang tampak maupun yang tersembunyi.
Apa itu Fitnah?
Adapun definisi fitnah yang beliau jelaskan adalah sebuah ucapan atau perilaku yang Allah Swt ciptakan kepada sebagian para hambanya sebagai ujian untuk mereka agar bisa mengeluarkan sesuatu yang ada di hati mereka. Dan fitnah itu, ulama membaginya dengan bebarapa bagian, ada fitnah amal (perbuatan), fitnah i’tiqad (keyakinan) dan fitnah ahwal (keadaan).
Beliau menjelaskan, mungkin sebagian orang menyangka bahwa Allah Swt. menciptakan fitnah untuk menyesatkan kita. Tapi kan Allah Swt maha penyayang, maha baik dan maha mulia. Lantas kenapa Allah menguji kita dengan adanya fitnah, kenapa Allah tidak tampak kepada kita dengan sifat Hadi saja, kenapa Allah tampak dengan sifat Mudhil?
Ulama mengatakan bahwa Allah menciptakan fitnah itu hanya untuk mengeluarkan sesuatu yang ada di hati orang munafik yang mana mereka menyelinap di barisan orang-orang beriman.
Untuk mendekatkan ke makna tersebut, beliau memberikan gambaran kepada para hadirin.
“Kalian bayangkan, jika saya mempunyai robot dengan jumlah yang banyak, kemudian sebagian banyak dari robot ini terbuat dari emas. Satu robot (saja) yang terbuat dari emas murni itu harganya sangat mahal. Dan kemudian sebagian lain terbuat dari besi tapi dilapisi dengan emas,”
“Maka orang yang dapat melihat akan melihat bahwa semua robot ini terbuat dari emas. Sehingga robot yang palsu, yang terbuat dari besi tersebut akan bersembunyi diantara robot ini dengan lapisan emasnya, padahal hakikatnya robot tersebut tidak semuanya terbuat dari emas.”
“Kemudian datanglah sebuah fitnah yang dinamakan sebagai magnet. Magnet tersebut melintasi robot-robot yang terbuat dari emas, maka magnet tersebut tidak akan mengambilnya. Namun ketika melewati robot yang terbuat dari besi maka magnet tersebut akan membawanya, mengangkatnya, menyingkapnya dan mengungkap kepalsuannya,” jelas Syekh Anas Assyurfawi
Seperti itulah Allah menampakkan orang munafik kepada para manusia dengan cara menciptakan fitnah.
Cara untuk menghindar dari fitnah
Syekh Anas mengatakan bahwa di zaman kita sekarang ini, fitnah telah tersebar luas dengan jumlah yang besar dan banyak, hingga tidak bisa dihitung jumlahnya. Oleh karena itu, beliau memberikan kiat untuk menjauhkan diri dari bahaya fitnah.
Untuk menjauhkan diri dari fitnah amal adalah dengan melazimi petuah orang ahli ilmu dan melazimi petuah ahli fiqih secara mendalam.
Adapun fitnah ahwal, ulama berkata bahwa tidak ada cara kecuali dengan berkumpul dengan orang-orang sholeh. Karena dengan berkumpul bersama orang sholeh akan ada pelindung dari fitnah.
Al-Imam Ghozali pernah dimintai wasiat oleh muridnya, dan cerita ini terdapat di akhir kitab Ayyuhal Walad (karangan Imam Ghozali). Muridnya tersebut meminta wasiat kepada beliau dan meminta bacaan doa dari beliau. Maka imam Ghozali mewasiatkan kepadannya agar memperbanyak di akhir zaman ini dengan membaca doa:
اللهم أرنا الحق حقا وارزقنا اتباعه وأرنا الباطل باطلا وارزقنا اجتنابه
Artinya : Ya Allah, tampakkanlah kepada kami yang benar itu sebagai kebenaran, dan anugrahi kami untuk bisa mengkitinya, dan tampakkanlah kepada kami yang batil itu sebagai kebatilan dan anugrahi kami untuk bisa menjauhinya.
Itulah diantara pembahasan yang disampaikan Syekh Anas kepada para santri dalam kunjungan beliau.Lukman/red
Comments