Tahun ini kamu mau kurban apa? Unta? Sapi? Kambing? Domba? Atau apa?.
Jangan bilang kalau kamu mau kurban ayam!, karena ayam gak masuk ke kategori hewan yang bisa buat kurban, sembelih sendiri aja di rumah. Terus jangan juga kamu bilang mau korban perasaan gara-gara gak mampu kurban kambing ataupun sapi, kenapa? Karena itu berat kamu gak kan kuat.
Oke. Sebelumnya kita perlu tahu, apa sih kurban tuh? Wajib ta? Kenapa sih kita harus berkurban? Boleh gak sih korban perasaan aja?.
Allah berfirman:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ (سورة الكوثر: 3)
Artinya: “Dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.” (Q.S. Al-Kautsar ayat : 3)
Ayat diatas merupakan salah satu dalil diperintahkannya kita untuk berkurban.
Kurban adalah amal ibadah umat Islam dengan menyembelih hewan ternak untuk dipersembahkan kepada Allah Swt. pada hari raya Iduladha lalu dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Kurban dalam madzhab kita Imam Syafi’i hukumnya adalah sunah muakkad (sangat dianjurkan). Hal ini dikuatkan alasanya dengan hadits Rasulullah saw. yang berbunyi
أنه عليه الصلاة والسلام قال: أُمَرْتُ النَّحْرَ وَهُوَ سُنَّةٌ لَكُمْ
Artinya: Rasulullah pernah bersabda: “Aku diperintahkan untuk berkurban, dan berkurban bagi kalian adalah sunnah.” (HR Imam Tirmidzi)
Bahkan dalam madzhab Imam Abu Hanifah, hukum kurban adalah wajib bagi orang yang mampu. Hal ini pun dikuatkan alasannya dengan hadits Rasulullah saw. yang berbunyi
عَنْ َأبِي هُرَيْرَة: َأنَّ رَسُوْل اللهِ صلى الله عليه وسلم قال : مَنْ كَانَ لهُ سَعَة وَلمْ يَضَحْ فَلا يَقْربَنَّ مُصَلَّانَا
(رواه احمد وابن ماجه)
Artinya: Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW telah bersabda: “barangsiapa yang mempunyai kemampuan, tetapi ia tidak berkurban maka janganlah ia mendekati (menghampiri) tempat shalat kami,” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
Jadi intinya kurban hukumnya sunah yang sangat dianjurkan bagi orang yang mampu dari kalangan umat Islam.
Perlunnya kita berkurban adalah bukan hanya sekedar untuk sesembelihan biasa, tapi disitu ada tujuan untuk mengembangkan rasa keikhlasan, kepedulian, dan solidaritas terhadap sesama kaum Muslimin. Dengan kurban jalinan antara orang yang kaya dengan orang yang miskin akan terjalin baik di hari raya Iduladha. Karena hari raya Iduladha merupakan hari dimana semua kalangan umat islam berbahagia dengan sajian hewan kurban, bahkan Allah Swt. haramkan untuk berpuasa di hari-hari tersebut.
Oke. Selanjutnya kita bahas tentang korban perasaan? Kebanyakan orang kalau ditanya ‘tahun ini mau kurban apa?’ jawabnya ‘korban perasaan’.
Istilah korban perasaan kalau dikaitkan dengan hari raya Iduladha jelas sangat beda dengan hari-hari lainnya. Bukan korban perasaan karena dia yang tiba-tiba pergi dan menghilang, bukan juga karena dibulli ataupun yang lainnya.
Di hari raya Iduladha korban perasaan menjadi syarat untuk kita bisa berkurban hewan ternak berupa unta, sapi ataupun kambing.
Lah kok bisa? Iya, karena untuk berkurban kita perlu korban perasaan menyisihkan uang gaji untuk menabung guna beli kambing biar bisa berkurban, kita juga perlu korban perasaan mengikhlaskan itu semua untuk Allah dan rasul-Nya.
Makanya tanpa adanya korban perasaan orang tidak akan mau untuk berkurban. Buktinya banyak orang-orang yang mampu atau kaya enggan untuk berkurban. Karena sebenarnya memang perasaan yang harus dikorbankan. Jikapun berkurban itu gak perlu korban perasaan maka orang-orang kaya bakal sukarela untuk berkurban.
Karena untuk bisa taat dan patuh kepada Allah itu berat, harus korban perasaan sebagaimana Nabi Ibrahim a.s. ketika diperintahkan untuk menyembelih putranya yang bernama Nabi Ismail a.s. lalu karena ketaatan dan ketulusannya akhirnya Allah Swt. gantikan dengan seekor domba. Korban perasaan Nabi Ibrahim tidak sebanding dengan kita yang cuma harus mengorbankan harta atau hewan ternak kita.
Gimana? Katanya mau korban perasaan?
Bayangkan orang miskin yang setiap harinya tidak pernah makan daging, mikir buat beli daging aja ga bakal sempat, betapa bahagianya mereka saat tiba hari raya Iduladha bisa makan daging kurban secara gratis, bisa makan enak-enak paling tidak 4 hari dalam setiap tahunnya. Begitu juga dengan santri yang akan menjadi penerus dakwah Rasululah saw. Mereka yang setiap harinya tak lepas dari belajar disamping itu juga tirakat dengan makan seadanya. Tentu jika kita bahagiakan mereka akan mendapat pahala yang besar, dan kemuliaan lebih.
Kita sebagai orang mampu harusnya malu jika belum bisa berkurban dan juga belum bisa berkorban perasaan untuk menyisihkan uang kita buat bahagiakan orang-orang miskin. Padahal kita bisa beli HP yang mahal, beli motor, beli mobil, beli pakaian banyak yang mahal-mahal dan rela-in nabung buat beli itu semua. Masa kurban cuma 3 juta aja berat, kan gak sebanding dengan apa yang kita miliki.
Coba dari sekarang kita mulai melangkah untuk bisa berkurban dengan mulai menyisihkan uang gaji setiap harinya paling tidak 10 ribu lalu dikalikan dengan 354 hari (setahun dalam hijriah), itu udah dapat 3 juta lebih dan cukup untuk beli kambing. Nah, setelah itu salurkan hewan kurban anda ke lembaga yang terpercaya, agar hewan kurban yang dipilih sesuai syariat dan daging kurbannya disalurkan tepat sasaran. Bisa ke Lembaga Ponpes Darullughah Wadda’wah yang menyediakan layanan untuk siapapun yang ingin berkurban dengan jaminan amanah dan praktis, tentunya akan disalurkan ke orang-orang yang membutuhkan dari para santri dan warga. Kirim uang kamu yang sudah terkumpul ke rekening yang disediakan oleh Dalwa berkurban.
Dengan opini ini semoga kita semua bisa termasuk orang yang dimudahkan untuk bisa berkurban di hari raya Iduladha, Aamiin.Lukman/red.
Comments