ArtikelIpulResensi

Yuk! Puasa Arofah, Bisa Melebur Dosa 2 Tahun. Tunggu Apa Lagi

0

Tidak terasa semua umat Muslim di dunia sudah memasuki bulan Dzulhijjah yang mana bulan ini termasuk dari salah satu empat bulan harom sebagaimana yang tercantum dalam kitab suci Al-Qur’an surah At-Taubah ayat 36 dan juga di jelaskan oleh Rasulullah saw. dalam hadistnya yang mulia.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS: at-Taubah: 36).

إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّه السَّماواتِ والأَرْضَ: السَّنةُ اثْنَا عَشَر شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُم: ثَلاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو الْقعْدة، وَذو الْحجَّةِ، والْمُحرَّمُ، وَرجُب مُضَر الَّذِي بَيْنَ جُمادَى وَشَعْبَانَ

“Sesungguhnya zaman ini telah berjalan (berputar), sebagaimana perjalanan awalnya ketika Allah menciptakan langit dan bumi, yang mana satu tahun ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram, tiga bulan yang (letaknya) berurutan, yaitu Dzulkaidah, Dzulhijah, dan Muharam. Kemudian Rajab yang berada di antara Jumadil (Akhir) dan Syaban.” (HR Bukhari dan Muslim).

Di dalam bulan Dzulhijjah ini terdapat ibadah yang sangat agung dan diwajibkan hanya satu kali seumur hidup pada setiap mukallaf yang mampu (dzohir dan batinnya), yaitu ibadah haji.

Bagi orang Islam yang belum mampu, hendaknya berniat untuk bisa melaksanakan haji sambil terus berusaha untuk bisa berangkat ke tanah suci itu, tempat melaksanakan ibadah haji, kota Mekkah yang mulia.

Dalam serangkaian ibadah haji, puncaknya adalah wukuf di bukit Arafah di tanggal 9 Dzulhijjah. Bagi yang haji wajib melakukannya, jika tidak, tidak jadi hajinya. Tidak sah, belum gugur kewajibannya. Nah, bagi yang tidak berhaji disunahkan untuk berpuasa arofah.

Banyak keistimewaan yang didapatkan bagi siapa yang mengerjakannya, berikut beberapa keistimewaan sebagaimana yang telah disabdakan Nabi Muhammad saw.

  1. Amalan Yang Disukai Allah Swt.

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

“Tidak ada satu amal shalih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah).” Kemudian para sahabat bertanya, “Tidak pula jihad di jalan Allah? Nabi SAW menjawab: Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah. Hadits senada juga diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ahmad)

  1. Pelebur Dosa Dua Tahun

Dari sahabat  Abu Qatadah RA. Hadits ini termuat dalam Syarah Riyadhus Shalihin jilid 3 karya Imam an-Nawawi. Abu Qatadah RA berkata:

سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ عَنْ صَوْمٍ يَوْمَ عَرَفَةَ؟ قَالَ: «يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

“Rasulullah Saw. pernah ditanya tentang puasa hari Arafah, kemudian beliau menjawab: Puasa itu dapat melebur dosa setahun yang telah berlalu dan setahun yang akan datang.” (HR Muslim dalam Kitab Puasa).

  1. Jauh Dari Siksa Api Neraka

Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُوْمُ يَوْمًا فِي سَبِيْلِ اللَّهِ إِلاَّبَاعَدَ اللَّهُ بَذَلِكَ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِيْنَ خَرِيْفًا

“Tidaklah seorang hamba yang puasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Itulah beberapa keistemewaan puasa arofah yang dikabarkan oleh sang Nabi. Semoga kita semua dianugrahi taufik dan hidayah agar dapat mengerjakan sunah mulia ini serta semoga kita semua bisa melaksanakan perintah Allah yang termaktub di rukun Islam yang kelima yaitu menunaikan Haji ke Baitullah. Aamiin.Ipul/red.

admin dalwaberita.com
Media Informasi dan Berita Terpercaya Seputar Ponpes Dalwa

Resimen Mahasiswa, Sebagai Ladang Dakwah Baru Mahasantri UII Dalwa

Previous article

Jelang Iduladha, Panitia Adakan Workshop Tata Cara Penyembelihan Hewan Qurban

Next article

Comments

Leave a reply