Bangil, Dalwa Berita – 30 Santri Dalwa laksanakan praktik bekam sunnah ala Rosulullah Saw. dengan dipandu para trainer Bekam Sunnah Indonesia (BSI) pada Ahad siang (3/9/2022) di Rahat Room Hotel Dalwa Syari’ah.
Pelatihan ini merupakan hari kedua setelah pembekalan materi oleh narasumber Pak Ody Santoso, S.Pd. di hari sebelumnya.
Utsaz Zainuri, Ustaz Agus, Ustaz Ferdiansyah, dan Ustaz Muzakkir selaku trainer, mengarahkan para santri diarahkan agar saling berpasangan untuk melakukan praktik bekam secara bergantian. Masing-masing pasangan diberikan 1 set alat bekam dengan dilengkapi kacamata, masker dan alat-alat lain yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Ustaz Muzakkir mengingatkan tentang pentingnya pembacaan ayat-ayat rukiah di awal pembekaman, serta tak melupakan untuk berdakwah selama proses bekam, karena menurutnya, hal itulah yang menjadi pembeda terbesar antara bekam yang biasa dilakukan oleh orang-orang di luar dengan yang dilakukan umat Islam.
“Karena tujuan kita bukan cuma menyehatkan jasmaninya saja tapi juga rohaninya itu harus ikut terobati,” paparnya.
Dalam proses pelatihan ini, para santri terlihat sangat antusias mempraktikkan ilmu yang mereka dapatkan, meski beberapa kali melakukan kesalahan seperti kelalaian dalam pensterilan alat-alat, kesalahan dalam ukuran jarum, hingga kebingungan dalam menentukan tekanan darah tanpa menggunakan alat bantu, malah membuat mereka semakin semangat untuk belajar lebih lanjut.
“Emang buat pemula itu paling susah ketika nentuin ukuran jarum, dan ana masih kurang paham sama cara nentuin ukuran tekanan darah yang lewat detak nadi itu,” ujar Akmal Entung kelas 1 aly sebagai peserta.
Selesai seluruh rangkaian pelatihan, Muhammad Zein Azkia selaku panitia pelaksana menyampaikan bahwa sertifikat baru bisa didapatkan setelah para peserta melakukan praktik lapangan minimal 75 pasien dengan menyertakan laporan data, seperti nama, usia, tempat tanggal lahir, tanggal praktik, tekanan darah dan detak nadinya.
Kemudian, data tersebut dikumpulkan di Divisi Kesehatan Ponpes Dalwa, yang nantinya akan diserahkan kepada pihak BSI untuk mengikuti ujian tertulis tentang materi yang telah disampaikan ketika pembelajaran.
Pak Ody Santoso S,Pd. selaku ketua BSI mengungkapkan rasa senangnya karena bisa melihat generasi muda mau belajar bekam ditambah ragam asal para peserta yang berbeda beda menambah rasa bangga beliau pada santri Dalwa.
“Karena yang ikut pelatihan biasanya orang-orang tua, maka santri Dalwa ini merupakan pelopor buat generasi muda dalam dunia perbekaman ditambah asal mereka beda beda ada yang dari Ambon, Kalimantan, Banten jadi kita gak usah susah ke sana buat ngajarin bekam cukup dengan mereka sebagai perwakilan,” papar beliau kepada Dalwa Berita.Sandi/red.
Comments