Bangil, Dalwa Berita – Di penghujung semester genap Madrasah Aliyah Ponpes Dalwa, adakan sosialisasi penerimaan mahasiswa baru yang di adakan oleh pihak universitas Islam Internasional Darullughah Wadda’wah bersama pihak Madrasah Aliyah pada Ahad siang (25/2/2024) di Masjid Baitul Ghoffar.
Tujuan di adakan sosialisasi tersebut agar para siswa memiliki keinginan besar untuk melanjutkan studinya di Ponpes Dalwa sampai mendapatkan gelar sarjana.
Dan pihak Universitas berkerja sama dengan pihak Madrasah mempermudah siswa untuk melanjutkan studi mereka.
Sosialisasi tersebut diadakan sebelum datangnya waktu liburan santri karena pihak Ponpes khawatir kepada para siswa kalau mereka belum mendengarkan informasi dari sosialisasi tersebut setelah masa liburan, kemungkinan mereka tidak balik kembali ke pondok dan memilih untuk kuliah di luar.
Karena perlu diketahui bersama bahwa tujuan Abuya Al-Habib Hasan membuat pendidikan sampai ke perguruan tinggi, agar nantinya para santri-santrinya memiliki ilmu agama dan juga disertai pangkat pendidikat atau Title. karena Abuya tak ingin dakwah para santrinya nanti terhalang bahkan terhenti lantaran mereka tak punya yang namanya Title.
Sebagaimana yang diungkapkan Ustaz Solahuddin Hasyim di acara tersebut yang mana Abuya Al-Habib Hasan khawatir di masa yang akan datang, para khotib pun memiliki syarat harus sarjana dan Abuya Hasan khawatir dakwah santri-santrinya terhalang karna tidak memiliki Title.
Dan juga Abuya Hasan sangat menahan santri-santrinya yang telah lulus Madrasah Aliyah untuk tidak berhenti melanjutkan jenjang pendidikannya.
Sampai-sampai beliau harus menahan ijazah selama setahun untuk santrinya yang berhenti setelah kelulusan Madrasah Aliyah, dan hal ini beliau lakukan karena beliau ingin santri-santrinya menyelesaikan pula pendidikan pondoknya.
“Tujuan Abuya Hasan pertama kali sampai beliau menahan ijazah selama setahun bukan berarti beliau menahan ijazah itu, tapi beliau menahan anak (santri) itu agar pondoknya bisa selesai juga,” ujar Ustadz Ismail Ayyub menjelaskan.Fauzan Ali/red.
Comments