Hari ini memperingati 8 tahun Aksi Bela Islam jilid III atau yang dikenal sebagai Aksi 212. Aksi yang pada awalnya dilakukan sebagai respons terhadap kasus dugaan penistaan agama, disisi lain aksi ini juga dapat dilihat sebagai bukti nasionalisme umat Islam Indonesia.
Aksi tersebut menggambarkan rasa cinta dan kepedulian terhadap tanah air, Indonesia. Partisipasi besar-besaran dari berbagai lapisan masyarakat, dari berbagai daerah, menunjukkan bahwa umat Islam tidak hanya peduli dengan masalah agama, tetapi juga dengan kehormatan negara dan konstitusinya. Kegiatan ini memperlihatkan bahwa umat Islam di Indonesia berusaha menjaga keutuhan bangsa, serta menegaskan pentingnya persatuan dalam menghadapi tantangan, baik secara sosial, politik, maupun agama.
Semangat perjuangan yang terlihat dalam Aksi 212 pada 2 Desember 2016 mencerminkan kekuatan dan ketulusan umat Islam Indonesia dalam memperjuangkan nilai-nilai keadilan dan kebenaran. Bukan hanya menjadi unjuk rasa politik semata, tetapi juga sebuah gerakan yang menonjolkan semangat perjuangan yang melibatkan dimensi moral, agama, dan sosial.
- Semangat Persatuan dan Solidaritas
Salah satu nilai yang paling kuat dalam Aksi 212 adalah semangat persatuan umat Islam. Di tengah keragaman Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, budaya, dan aliran pemikiran, Aksi 212 berhasil menyatukan umat Islam dalam satu tujuan, yaitu memperjuangkan apa yang mereka anggap sebagai penegakan hukum yang adil.
Semangat ini sangat jelas terlihat ketika umat Islam dari berbagai organisasi, baik yang berbasis pesantren (seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah), ormas Islam, maupun kelompok masyarakat lainnya, berkumpul bersama tanpa membedakan latar belakang mereka. Dalam suasana yang penuh khidmat, mereka saling mendukung satu sama lain, berbagi makanan dan minuman, serta bersama-sama menuntut agar hukum ditegakkan dengan adil. Ini adalah bukti bahwa meskipun ada perbedaan dalam cara beragama atau berorganisasi, semangat persatuan yang tinggi mampu menyatukan umat untuk berjuang demi kebenaran.
- Perjuangan untuk Keadilan
Aksi 212 bukan hanya tentang memperjuangkan satu kasus atau satu individu, tetapi juga tentang perjuangan yang lebih besar, yaitu penegakan keadilan dalam sistem hukum Indonesia. Bagi banyak peserta, aksi ini adalah bentuk protes terhadap ketidakadilan yang mereka rasakan dalam proses hukum terhadap Ahok. Mereka merasa bahwa jika sebuah kasus yang melibatkan tokoh politik dan pejabat negara tidak diproses secara adil, maka akan ada dampak negatif yang lebih besar terhadap sistem hukum dan kepercayaan rakyat terhadap aparat penegak hukum.
Semangat perjuangan yang ditunjukkan adalah semangat untuk memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang kebal hukum, apalagi jika yang bersangkutan melakukan tindakan yang merugikan umat dan bangsa. Hal ini tercermin dalam banyaknya peserta yang datang dengan penuh harapan untuk melihat agar hukum bisa tegak tanpa memandang siapa pun, terutama bagi mereka yang merasa agama dan kehormatan mereka dihina.
- Pengorbanan Pribadi untuk Tujuan Bersama
Aksi 212 juga menonjolkan semangat perjuangan yang diiringi dengan pengorbanan pribadi. Banyak peserta yang datang dari luar Jakarta, menempuh perjalanan jauh dengan bus, kereta, atau kendaraan pribadi, bahkan jalan kaki! mereka rela meninggalkan aktivitas sehari-hari mereka, bahkan menghadapi kendala fisik, seperti kelelahan, hujan, atau panas terik di lapangan. Mereka datang bukan untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk memperjuangkan sebuah tujuan bersama yang lebih besar.
Cerita-cerita tentang perjalanan panjang yang dilalui peserta menunjukkan bahwa semangat perjuangan ini sangat kuat. Misalnya, ada kisah seorang ibu yang menempuh perjalanan lebih dari 12 jam bersama anaknya hanya untuk bergabung dengan ribuan orang lainnya di Jakarta, karena merasa bahwa ini adalah bentuk pengabdian dan tanggung jawab moral mereka sebagai umat Islam. Pengorbanan semacam ini adalah wujud nyata dari komitmen mereka terhadap perjuangan keadilan.
- Perjuangan dengan Cara Damai
Salah satu aspek yang paling menggugah dari Aksi 212 adalah bagaimana semangat perjuangan itu diterjemahkan dalam bentuk aksi damai. Meskipun aksi tersebut diikuti oleh jutaan orang, tidak ada kerusuhan atau kekerasan yang terjadi. Semua peserta mengikuti seruan untuk menjaga ketertiban dan kedamaian, yang menunjukkan bahwa semangat perjuangan umat Islam Indonesia tidak hanya berfokus pada tujuan, tetapi juga pada cara mencapai tujuan tersebut dengan tetap menjaga prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai agama.
Hal ini menjadi contoh nyata bahwa dalam berjuang, umat Islam di Indonesia mampu menjaga prinsip amar ma’ruf nahi munkar (menyuruh kepada kebaikan dan mencegah keburukan) dengan cara yang santun, tertib, dan tidak menimbulkan kerusakan. Aksi ini membuktikan bahwa umat Islam bisa menyuarakan aspirasi mereka secara damai, tanpa merusak harmoni sosial yang sudah ada di masyarakat, hal ini dibuktikan dengan tidak adanya rumput yang diinjak, tidak ada sampah yang berceceran apalagi sampai merusak fasilitas umum.
- Pesan Moral yang Dalam
Semangat perjuangan dalam Aksi 212 juga membawa pesan moral yang mendalam, terutama bagi generasi muda. Aksi ini mengajarkan pentingnya perjuangan untuk kebenaran, walaupun harus menempuh perjalanan jauh atau menghadapi tantangan besar. Bagi banyak peserta, ini adalah bentuk pendidikan politik dan sosial yang mengajarkan bahwa setiap individu memiliki peran dalam memperjuangkan nilai-nilai kebaikan, keadilan, dan kebersamaan dalam masyarakat.
Banyak anak muda yang turut serta dalam Aksi 212, dan mereka tidak hanya belajar tentang perjuangan yang bersifat agama, tetapi juga tentang pentingnya menjaga kedamaian dan ketertiban dalam sebuah negara yang majemuk. Ini menjadi pelajaran berharga bagi mereka tentang bagaimana mengekspresikan aspirasi secara sehat dan konstruktif, tanpa merugikan pihak lain.
- Perjuangan untuk Toleransi dan Kebersamaan
Walaupun Aksi 212 berfokus pada isu penistaan agama, semangat perjuangan yang muncul dalam aksi ini juga menyampaikan pesan tentang pentingnya toleransi dan kebersamaan dalam menghadapi tantangan yang ada. Para peserta memahami bahwa meskipun agama mereka sangat penting, Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman, dan perbedaan harus dihargai.
Sebagai contoh, setelah aksi selesai, banyak peserta yang menyampaikan bahwa semangat yang harus dijaga adalah semangat persaudaraan antar umat beragama, bukan hanya untuk menuntut keadilan dalam satu kasus. Ini menunjukkan bahwa perjuangan mereka tidak hanya untuk kepentingan umat Islam saja, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan dan persatuan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
Semangat perjuangan dalam Aksi 212 adalah semangat yang melibatkan pengorbanan, keteguhan, dan komitmen untuk keadilan dan kebenaran. Aksi ini menjadi contoh bagaimana umat Islam Indonesia bisa bersatu dalam memperjuangkan nilai-nilai agama dan kebangsaan, dengan tetap menjaga kedamaian dan ketertiban. Semangat perjuangan ini mencerminkan kekuatan moral umat Islam dalam menghadapi ketidakadilan, serta tekad untuk menjaga persatuan dan keharmonisan sosial di Indonesia.
Comments