Bangil, Dalwa Berita- Waktu menjelang libur panjang Ramadhan ini, prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Institut Agama Islam Darullughah Wadda’wah menyelenggarakan Workshop yang bertempat di Rava Room Hotel Dalwa Syariah. Kegiatan yang dikhususkan untuk mahasiswa prodi KPI ini dilaksanakan selama dua hari, mulai tanggal 27 sampai 28 Februari 2020.
Habib Wahid Al-Haddad selaku ketua HMJ-KPI mengatakan bahwa kegiatan workshop ini bertujuan untuk mempererat hubungan kekeluargaan, baik antara kakak dengan adik kelasnya atau mahasiswa KPI sendiri dengan dosennya. Selain itu, diharapkan setelah workshop ini, para peserta dapat mengambil manfaat dari materi yang disampaikan.
Pada hari pertama, acara diisi dengan materi Switch Control oleh Pak Reiza Praselanova, M.I.Kom. Materi ini berkaitan dengan Public Speaking dengan cara meniru sosok idola dalam hal menyampaikan dakwah di hadapan umat. Pada kali ini, diambil empat tokoh yang berbeda untuk dipelajari kemampuan Public Speaking-nya, seperti Habib Segaf Baharun, Habib Rizieq Syihab, Ustadz Abdul Somad dan ustadz Hannan Attaki, Lc.
“Kita harus bisa dakwah lembut seperti guru kita Habib Segaf, kita juga harus bisa keras seperti Habib Rizieq. Anak komunikasi itu ya harus mampu jadi hard skill, soft skill, humoris dan yang lainnya. Kita harus bisa semua itu.” tutur Pak Reza dalam Materinya pada Kamis malam (27/02/2020).
Berbeda dengan materi pada umumnya, materi kali ini dibawakan dengan berbagai macam Games. Hal itu untuk melatih konsentrasi peserta agar bisa sukses melakukan Switch Control.
“Mari kita main-main dengan Mind.”, ajak Pak Reiza dengan gaya khasnya.
Kemudian di hari kedua, acara diisi oleh Pak Novianto Fuji Raharjo, M.I.Kom dengan materi “Dakwah Digital di Era Milineal.”
Pada awal pemaparannya, pemateri menekankan tentang pentingnya media. Karena otak manusia bisa dikecoh, dibohongi dan memanipulasi data sehingga perlu adanya penggunaan media untuk memastikan informasi yang diterima.
“Otak itu bisa dikecoh, dibohongi dan memanipulasi data. Otak itu bagian dari badan kan? Bukan badan bagian dari otak. Artinya otak itu seperti anggota badan yang lain. Kita bisa mengendalikan tangan dan kaki. Tapi seberapa bisa kita mengendalikan pikiran untuk menilai sesuatu?.” ucap pemateri yang akrab dipanggil Pak Novi itu, Jumat pagi (28/02/2020).
Selain itu, beliau memaparkan cara menelusuri informasi dengan media dan pengetahuan seputar hoax.
“Hoax itu paling banyak di facebook, whatsapp. IG ada tapi ya di bawah 30%.” Jelas pemateri yang memiliki postur tubuh paling besar diatara Kaprodi lainnya saat menerangkan tentang hoax sambil menunjukan data hasil analisisnya.
Di akhir pembicaraannya, Pak Novi menyampaikan UU IT sekaligus hukumannya. Hal ini agar peserta berhati-hati dan bijaksana dalam menunggunakan media.
Setelah dua materi pokok tersampaikan. Acara dilanjutkan hingga malam. Diantara kegiatannya meliputi keluh-kasah mahasiswa, komedi, Pemira (Pemilu Raya) ketua HMJ-KPI untuk periode 2020-2021 dan ditutup dengan Muhasabah.Atep/red.
Comments