Bangil, Dalwa Berita – Santri baru Ponpes Dalwa yang berumuran SLTP/MTs menjalin masa adaptasinya di Dalwa 2 desa Pandean-Bangil. Jumlah santri baru di Dalwa 2 mencapai 895 orang. Mereka mendapatkan perhatian lebih di Dalwa 2 meninjau umurnya yang baru berkisar 12 sampai 14 tahun bahkan ada beberapa yang masih duduk di kelas 5 dan 6 SD.
Layaknya anak-anak kecil yang masih harus dibimbing dan diarahkan, para wali kamar bak menggantikan peran orangtua di rumah. Membimbing mereka dalam hal kebersihan, kerapihan, dan kedisiplinan di kamar, di pesantren.
Mungkin mereka masih terbiasa dengan hangatnya rumah yang serba disiapkan tapi tidak menutup kemungkinan ada yang sudah mandiri. Di Dalwa 2, saat ini semuanya santri baru, agar mereka bisa beradaptasi dengan lingkungan baru, pesantren. Amat perlu bagi wali kamar memberikan perhatian ekstra karena mereka masih di umur yang perlu pengawasan orangtua.
“Ditahun sebelumnya itu ada abang (santri) yang lama-lama yang mengajari mereka, tapi sekarang wali kamar yang mengajari mereka dari nol,” ungkap salah satu wali kamar di Dalwa 2, Habib Fuad Assegaf.
Kabar baiknya, selama dua minggu mereka sudah mulai terbiasa dengan lingkungan pesantren dan bisa berinteraksi asyik dengan teman-teman sebayanya. Mereka juga sudah jarang ada yang terlihat menangis dan minta menelepon kepada wali kamar.
“Alhamdulillah mereka selama dua minggu dari kedatangannya sudah mulai betah, biasanya awal-awal pasti ada yang nangis sambil teriak-teriak. Tapi sekarang sudah pada betah, yang nangis pasti ada (paling) bisa dihitung jari, satu, dua orang kalau di masjid,” ujar Habib Fuad.
Selama masa adaptasi, santri baru dihibur dengan Liga Super Santri Baru (LSSB) sama seperti santri baru di Dalwa pusat. Tambahannya di Dalwa 2 ada nobar film islami.
“Hiburan buat mereka lomba LSSB kayak pertandingan futsal, badminton, tenis meja dan ada nonton bersama,” ungkapnya.
Saat Pers Dalwa Berita ke sana, saat itu hari Jumat pagi, mereka terlihat bahagia, asyik bercanda tawa bersama teman sebaya, teman baru dari berbagai daerah di nusantara bahkan ada yang dari negeri tetangga.
Bermain bola, makan-makan bersama, ngobrol asyik kemana-mana, ada juga yang bermain di taman bermain bersama fauna di tengah-tengah flora, masa kecil yang penuh bahagia di lingkungan pesantren yang terjaga dari hiruk pikuknya dunia. Ditambah mereka sedang mencari ridho Allah Ta’ala dan tentunya kelak membahagiakan ayah dan bunda.
Habib Fuad berharap, semua santri baru dapat betah di pesantren.
“Ya harapan kita semua, (santri baru) betah-betah di pondok,” harap sang pengganti peran ayah untuk santri baru kamar 22 Dalwa 2 itu.Ilham Maulidin/red.
Comments