By 
Sabtu, (06/10/18) BSO El-Kisah kembali mengadakan diskusi rutinan. BSO yang berada di bawah naungan HMJ SKI ini sukses mengadakan diskusi tersebut dengan mengangkat tema kontroversi Islam Nusantara. Tema ini sengaja dipilih karena kembali hangatnya kontroversi Islam Nusantara ini di Indonesia, sebagaimana yang diungkapkan ketua BSO El-Kisah, Muhammad Ziyadi.
Diskusi yang bertempat di ruang pasca sarjana IAI Dalwa tersebut menghadirkan dosen ahli dalam bidang sejarah yakni Al-Ustadz Kholili Hasib S.Pd M.Ud. beliau memaparkan dengan lugas masalah Islam Nusantara, seperti belum jelasnya definisi istilah Islam Nusantara itu sendiri, “Istilah Islam Nusantara ini masih belum memiliki definisi yang pasti, karena berbeda-berbeda pengertian Islam Nusantara baik dari NU pusat atau cabang, ketua PBNU, maupun pakar ahli seperti yang dikemukakan Prof. Azumardi Azra”, ungkap beliau. Kemudian beliau menambahkan masih janggalnya istilah Islam Nusantara “saya lebih memilih istilah muslim Nusantara atau Islam di Nusantara daripada Islam Nusantara”.
Acara yang diikuti oleh mahasiswa prodi SKI dari berbagai tingkatan semester tersebut semakin seru dengan penjelasan sejarah awal munculnya istilah Islam Nusantara di Indonesia, “istilah Islam Nusantara sebenarnya telah lama ada mulai dari tahun 2002 namun, menjadi booming pada tahun 2015 ketika muktamar NU ke-13”, kemudian melanjutkan adanya niat terselubung di balik dimunculkan istilah Islam Nusantara “ada kemungkinan Islam Nusantara ini dimunculkan dengan maksud mengembalikan kembali budaya dan agama Hindu dan Budha di Indonesia” sambung beliau.
Kemudian acara di tutup dengan foto bersama narasumber dan seluruh peserta diskusi.Irsyad Abdillah/red
Comments