KONTRIBUTOR:
Afinisme Author
Bintang Eben Rusyd,
Rangga Mangkoso
Muhammad Sandi
Muhammad Kholid, S.Hum
Cerita Nina
“Nina … mau ke mana, Sayang?” lelaki itu memanggil putri semata wayangnya.
“Ini hari minggu, Ayah. It’s time for having fun!”
“Tak bisakah kau sisihkan waktumu buat Ayah?” tanya Pak Danu tanpa mengalihkan pandangan dari rajangan bawang bombai.
“Untuk apa, Yah? Kan Nina sudah sering membantu Ayah di dapur? Meskipun hanya mencuci piring.”
Lelaki itu melepas pisau yang dipegangnya, lalu mencuci tangan dan berjalan ke arah Nina yang sedari tadi berdiri di depan pintu, menunggu sang ayah.
“Kamu sudah besar, Sayang. Ada yang lebih penting dari sekedar Hang Out di luar.”
Nina hanya diam, tangannya memainkan tas yang ia pegang.
“Ayolah… Ayah ingin mengajarkan sesuatu padamu.”
“Mengajarkan apa?”
Lelaki itu menunjuk apron yang ia kenakan seraya tersenyum.
“Memasak?” Nina melongo.
“Iya.”
“Tapi Nina benci memasak, Yah.”
“Itulah yang ingin Ayah ajarkan padamu. Agar putri kesayangan Ayah suka dengan yang namanya meee-maaa-saaak.”
Nina cemberut dalam diam. Pak Danu hanya tersenyum melihat sikap putrinya tersebut. Semenjak ditinggal wafat ibunya, Nina selalu mencari kesibukan di luar rumah. Mungkin karena sebagai pelarian dari rasa sakit dan kekecewaan…
Selamat membaca kelanjutan cerpen lainnya di dalam buku ini!
Comments