AsrofiOpini

Fenomena Hari Ibu Masa Kini

0

Allah swt. telah menciptakan seseorang yang senantiasa melindungi, merawat, dan mendidik dengan sepenuh hati tanpa mengenal kata pamrih. Atas karunia yang Allah swt. berikan itulah sudah sepatutnya kita wajib menyukurinya. Perwujudan ungkapan rasa syukur dibuktikan dengan diperingatinya Hari Ibu tanggal 22 Desember setiap tahunnya. Hal ini bertujuan agar anak selalu ingat atas usaha jerih payah yang telah Ibu lakukan dengan tulus ikhlas tanpa mengharap imbalan apapun. Demi melihat anaknya bahagia dan sukses dalam menjalani kehidupannya, Ibu mengorbankan segala apa yang dimilikinya. Tak heran, banyak kita jumpai seorang ibu turut berjuang menjadi tulang punggung keluarga untuk mewujudkan cita-citanya itu.
Namun, dengan berbagai pengorbanan yang ia lakukan, sudahkah kita membalas jasa-jasanya? Dengan tetesan darah dan cucuran keringat demi membesarkan buah hatinya, sudahkah kita membuatnya tersenyum bangga melihat anaknya tumbuh sesuai dengan harapan? Ironisnya, yang terjadi malah sebaliknya. Banyak anak-anak yang sampai kini masih menyusahkan orang tuanya. Mereka lebih mendahulukan hak dan lupa pada kewajiban berbuat baik pada keduanya. Jika hak itu tidak diberikan segera mereka akan melakukan tindakan yang tak sepatutnya dilakukan seperti, mogok makan, kabur dari rumah atau bahkan tak segan membunuh orang tuanya.
Islam sangat menjunjung tinggi harkat martabat orang tua. Beberapa tata krama berbuat baik kepada orang tua tercantum di dalam Al Quran. Allah swt berfirman:
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkanmu agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik pada bapak ibu. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS. Al Isra: 23)
Imam Adz Dzahabi menanggapi firman Allah swt. tersebut dengan mengatakan bahwa berbuat baik kepada orang tua adalah perbuatan mulia bahkan Allah menyejajarkan antara perintah agar tidak menyekutukan Allah dengan selain-Nya dengan perintah berbuat baik pada orang tua.
Ayat tersebut memerintahkan agar merawat kedua orang tua hingga usia mereka telah lanjut. Karena pada usia-usia tersebut fungsi anggota tubuh semakin melemah sehingga butuh bantuan dari orang lain. Berbeda dengan yang terjadi saat ini, para orang tua dimasukkan ke panti jompo oleh anaknya sendiri karena dianggap menyusahkan dan mengganggu pekerjaan sang anak. Mengucapkan kata “ah” juga tidak diperbolehkan dalam agama Islam, apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka lebih daripada itu.
Kewajiban berbuat baik kepada orang tua tidak terkhusus pada Hari Ibu atau waktu-waktu tertentu saja, tetapi hal itu dilakukan setiap hari mengingat hal itu merupakan kewajiban yang harus ditunaikan bagi seorang anak. Sebagai seorang muslim yang taat kita seharusnya mengasihi dan menyayangi orang tua, apalagi bila usianya telah senja. Hendak pergi kemanapun susah, makanannya pun harus dijaga tidak boleh sembarangan, dan terkadang menelan pil-pil atau obat-obatan tertentu untuk menunjang kehidupannya. Apabila seorang anak memahami keadaan orang tua yang demikian, kita pasti lebih sering menghabiskan waktu bersama keduanya, sebagaimana dulu mereka menghabiskan waktu bersama kita sewaktu kecil dan niscaya panti jompo tidak akan penuh sesak dengan para lansia.Asrofi/red.

admin dalwaberita.com
Media Informasi dan Berita Terpercaya Seputar Ponpes Dalwa

Talkshow Hari Bahasa Arab Usung Tema Perjuangan Abuya Hasan

Previous article

Cerita Nina

Next article

Comments

Leave a reply