Opini

Hari Puisi Nasional : “Peran Puisi dalam Menyembuhkan Jiwa di Era Digital”

0

Sejak duduk di bangku sekolah, kita kerap menganggap puisi sekadar pelajaran Bahasa Indonesia yang membosankan dan kurang relevan dengan kehidupan nyata.
Pada setiap tanggal 28 April 2025, kita memperingati Hari Puisi Nasional, mengenang wafatnya Chairil Anwar, sang legenda puisi Indonesia. Namun, apakah puisi masih memiliki arti di era serba digital dan instan seperti sekarang?

Saat ini, seiring dengan pesatnya perkembangan zaman yang terus menerjang dengan perubahan dan tren, kita kerap terjebak dalam budaya FOMO, mengikuti arus tanpa pertimbangan, bahkan kerap mengesampingkan akal sehat.
Akibatnya, kita menjadi rentan terbawa arus negatif yang mencemari perasaan, emosi, bahkan nurani kita.
Banyak di antara kita yang akhirnya melupakan pentingnya perasaan dan empati dalam menjalani kehidupan.

Karena itu, akal, perasaan, dan empati sangat membutuhkan cahaya penuntun.
Puisi hadir bukan hanya sebagai rangkaian syair dan kata-kata indah, melainkan sebagai luapan isi sanubari dan bisikan jiwa yang tak sanggup terucap, lalu dituangkan dalam tulisan yang mampu menggetarkan empati dan perasaan.
Sayangnya, tak banyak dari kita yang menyadari kedalaman fungsi tersebut.

Maka dari itu, puisi bukan hanya milik golongan tertentu atau para penyair, melainkan milik siapa saja yang masih memiliki rasa.
Setiap hati yang haus akan sentuhan perasaan—baik dalam bentuk edukasi, kritik sosial, maupun pelajaran hidup—akan menemukan kekuatan dalam puisi untuk mengisi relung jiwa, mengubah perasaan negatif menjadi kebangkitan baru.
Puisi akan senantiasa hidup, selama hati masih ada.

Puisi, lewat bahasanya yang padat dan sarat makna, mampu menggambarkan kerumitan perasaan manusia dalam menghadapi gelombang perubahan zaman.
Melalui puisi, seorang penyair dapat menyuarakan kegelisahan akan tekanan sosial, perbandingan diri, serta kecemasan yang timbul dari perubahan yang tiada henti.
Namun lebih dari sekadar media ekspresi, puisi juga dapat menjadi pengingat tentang prinsip-prinsip Islam: pentingnya menjaga keseimbangan, bersyukur, dan tetap fokus pada tujuan hidup yang hakiki.

admin dalwaberita.com
Media Informasi dan Berita Terpercaya Seputar Ponpes Dalwa

Wisuda Al-Hasaniyah Angkatan ke-39 Jill Manadhil : Pegang 3 Resep Kesuksesan

Previous article

Syubbanul Ahbab Resmi Dilantik Jadi Pengurus Organisasi Santri Dalwa 1446-1447 H

Next article

Comments

Leave a reply