ShareTweet 0 Kawan…. Kau kan tahu, kalau aku disuruh menjaga ini Bukan untuk memilikinya Kau sendiri tahu, bahwa aku orang baru Masih terlalu dini untuk berbuat aneh begini dan begitu Kawan….. Ku tahu dibalik apa yang kau ingginkan Apa yang kau butuhkan Karena kita dulu selalu bersama, bahkan sekarang Tapi kau berusaha menuntut sesuatu Yang itu mengancam kepercayaan orang banyak padaku. Kau sendiri tahu, dan aku pun tahu norma itu Kau sendiri paham konsekuensi melakukan itu Mungkin kau bisa membeli dengan uangmu Atau bermain licin dengan jaringan relasimu Tapi seluruhnya menunggu titah keputusanku Kawan…. Berbagai cara kau upayakan Dari yang lembut, birokrasi, hingga ancaman Hanya saja aku binggung Sebegitu besarnya kau meniginginkan itu Hingga kau kau lupa sesuatu, siapa aku? , diriku, tabiatku? Atau selama ini kau bukan temanku? Tapi seorang lintah darat sang penjilat. Hari ini di balik kaca tipis Dari atap gedung sebelah Sebuah peluru sudah siap menjadi jatahku Entah siapa yang menaruhnya disana? Aku tak menuduhmu atau membencimu Karena aku tahu inilah peran dan tugasku Aku selalu tahu resiko yang mengincarku Dan ini semua bukan salahmu            Kawan…. Walaupun peran ini menghisap tenaga dan nyawaku Aku akan tetap memepertahankan amanah ini Aku tak ingin menghilangkan kepercayaan dan Harapan orang banyak padaku. Kawan….. maaf Aku tak akan pernah mengaminkan permintaan anehmu Kalau kau mau, tembak aku, gantikan aku. Berputus-asalah…. Karena bibirku tak akan mengucapkan itu                                                                                                Dalam alunan angin senja Raci Wildan Isma Emir Abruri Bangil,12 Februari 2019 admin dalwaberita.comMedia Informasi dan Berita Terpercaya Seputar Ponpes Dalwa Google+ Hadiri Munas Di Makassar, HMJ MPI IAI Dalwa Berikan ApresiasiPrevious articleHormati Gurumu, Berkah HidupmuNext article