Lailatut Takrim; Dongkrak Prestasi Santri Dan Kebersihan Pondok

Bangil, Dalwa berita– Demi mendongkrak prestasi santri dan kebersihan pondok, Ponpes  Dalwa menjalankan aktifitas bulanannya yaitu lailatut takrim (malam penganugrahan). Kalau dulu acara ini hanya bagi mereka yang memperoleh nilai sempurna dalam tiga mata pelajaran, meliputi nahwu, shorof dan fiqih dan juga ahsanul ghurof (kamar terbaik). Berbeda dengan kali ini, acara juga digabung dengan penganugrahan rayon terindah, serta kamar-kamar yang menghidupkan bahasa Arab. Acara yang diadakan pada hari Rabu (28/03/18) dan bertampat di masjid Baytul Al Ghafar ini dimulai ba’da sholat Isya’.

                Sebelum pembagian hadiah, habib Ali Baharun berpesan kepada seganap santri guna menjaga kebersihan, khususnya di lingkungan pondok serta belajar dengan giat agar tidak mengecewakan orang tua. Adapun pada bulan ini terdapat sekitar 62 santri dengan nilai sempurna.

Setelah pembagian hadiah santri berprestasi, acara dilanjutkan dengan penganugrahan kamar terbaik bulan Jumadil Tsani. Dan pembagian kamar terbaik ini dibagi setiap rayon. Untuk rayon Binayah Jadidah, kamar 4 unggul dan berhasil menyabet gelar ahsanul ghurof. Begitupun kamar 10 untuk rayon Jami’ah bawah, kamar 22 untuk rayon Jami’ah tengah, kamar 28 untuk rayon Jamiah atas, kamar 31 untuk rayon Aitam bawah, kamar 40 untuk rayon Aitam tengah. Dan kamar 50 untuk rayon Aitam atas.

Acara selanjutnya dilanjutkan dengan penganugrahan rayon terbaik bulan jumadil tsani. Juara satu rayon terbaik disabet oleh rayon Jami’ah atas dan juara dua diraih oleh rayon Aitam tengah. Adapun untuk ihya’ul lughah (kamar yang menghidupkan bahasa Arab) juara satu digondol oleh kamar 3 untuk rayon Binayah dengan perolehan nilai 1455, begitu juga kamar 16 untuk jami’ah bawah dengan nilai 1450, kamar 17 untuk rayon jami’ah tengah, kamar 25 untuk Jami’ah atas, kamar 34 untuk rayon Aitam bawah, kamar 38 untuk Aitam tengah, dan kamar 45 untuk rayon Aitam atas.

Turut hadir dalam acara ini, habib Ali Baharun M.HI, Ustadz Hamid As-seggaf, Ustadz Hasan Basri bin Muhammad, Ustadz Sholihin, serta Syeikh Umar Dhobba’. Acara ditutup dengan do’a oleh Ustadz Solihin Malang. Fahri/red