ArtikelberitaKolomRedaksiTamuUlama

Mengenal Lebih Dekat Syeikh Sa’id Abdullatif Faudhah Ulama besar Ilmu Kalam yang Kunjungi Ponpes Dalwa

0

Bangil, Dalwa berita- Ponpes Dalwa kedatangan tamu istimewa asal Yordania yaitu Syekh Sa’id Abdullatif Faudhah pada Kamis malam (13/02/2025).

Dalam kunjungannya ke Ponpes Dalwa beliau berkesempatan untuk mengisi tausiah yang mana isi pokok tausiah tersebut sebagai berikut:

“Diutusnya manusia sebagai Rasul adalah suatu hal yang mudah untuk difahami oleh seorang mukmin, akan tetapi hal itu tidak semudah yang dibayangkan karena sebab terbesar banyaknya kelompok-kelompok sesat, kelompok-kelompok yang berpaling dari kebenaran, dikarenakan keingkaran mereka terhadap pengutusan seorang manusia sebagai Rasul, sebagai perantara Allah kepada para hambanya.”

“Barang siapa yang bisa menghidupkan asas-asas Usuluddin yang benar maka dia akan bisa menikmati setiap sentuhan daripada ayat-ayat Allah yang diturunkan kepada hati Rasulullah.”

Siapa Syeikh Syeikh Sa’id Abdullatif Faudhah itu?

Syeikh Sa’id Abdullatif Faudhah yang biasa disapa Syekh Sa’id merupakan seorang ulama besar Ilmu Kalam abad ini yang menduduki kursi imam al-Razi di Masjid Raja Hussein bin Talal di kota Amman, Yordania. Beliau terkenal dengan kritikannya yang tajam terhadap gerakan Salafi-Wahabi dan Ibnu Taymiah.

Syekh Sa’id Abdullatif Faudhah dilahirkan di Al-karamah, sebuah kota di Yordania tahun 1967. Yordania sendiri merupakan negara yang banyak melahirkan para ulama, pewaris Nabi.

Beliau meraih gelar sarjana dan magister dalam aqidah (keyakinan Islam) dari Universitas Yordania, dan gelar doktor dari Universitas Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Islam, dan fasih berbahasa Arab, Inggris, dan Italia. beliau juga meraih gelar sarjana dalam bidang Teknik elektro dari Universitas Sains dan Teknologi Yordania.

Kota Amman, Yordania / Sumber: i stock

Beliau dididik dalam ilmu Tafsir, Tajwid, Tasawuf, dan Kalam, di bawah bimbingan para ulama di seluruh Timur Tengah, termasuk Nuh Al-Qudah, ‘Ali Guma’, Sa’id al-‘Anbatawi, dan Ahmad al-Jamal dari Tarekat Shadhiliyya di Yordania, di antara banyak lainnya.

Karya beliau

Kitab-kitab dan risalah-risalahnya banyak sekali, kebanyakan di antaranya adalah ilmu aqidah , ilmu kalam , ilmu logika , dan tanggapan terhadap para filosof dan kaum sekuler serta mereka yang dianggapnya sebagai mubtadi’ah (ahli bid’ah) seperti Ibnu Taimiyah dan para pengikutnya, khususnya gerakan Wahabi.

Dilansir dari Wikipedia, Beliau telah menulis dan menyunting lebih dari delapan puluh buku dan artikel mengenai hampir setiap topik teologi sistematis Islam.Di antara publikasi-publikasinya yang terkenal adalah sebagai berikut:

Al-Sharh al-Kabir ‘ala al-‘Aqida al-Tahawiyya (Arab: الشرح الكبير على العقيدة الطحاوية), sebuah komentar monumental dan besar tentang al-‘Aqida al-Tahawiyya dalam lebih dari 1450 halaman dan 2 volume.

Al-Kashif al-Saghir ‘An’ Aqa’id Ibnu Taymiyya (Arab: الكاشف الصغير عن عقائد ابن تيمية), mengenai akidah Ibnu Taymiyya. Ia mendedikasikan karya ini kepada Fakhr al-Din al-Razi (wafat 606/1210) dan Muhammad Zahid al-Kawthari (wafat 1371/1951).

Risala fi al-Radd ‘ala Ibnu Taimiyah (Arab: رسالة في الرد على ابن تيمية في مسألة حوادث لا أول لها), tafsir kitab Baha’ al-Din al-Ikhmimi, tentang keyakinan Ibnu Taimiyah akan kemunduran yang tak terbatas .

Naqd al-Risala al-Tadmuriyya (Arab: نقض الرسالة التدمرية, lit.  ‘ Kritik terhadap Pengakuan Iman Palmyra: Mendekonstruksi Teologi Kemiripan Ibnu Taymiyya ‘), kritik terhadap karya Ibnu Taymiyya tentang akidah. Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Suraqah Abdul Aziz.

Fatḥ al-Wadūd bi-Sharḥ Risālat al-Sharif al-Jurjani fi Wahdat al-Wujud (Arab: فتح الودود بشرح رسالة الشريف الجرجاني في وحدة الوجود), suatu sanggahan terhadap ajaran Ibnu ‘Arabi sebagaimana termuat dalam tulisan al-Sharif al-Jurjani.

Risalatan fi Wahdat al-Wujud (Arab: رسالتان في وحدة الوجود), suatu sanggahan terhadap ajaran Ibnu ‘Arabi, yang memperluas sanggahan dalam “Fatḥ al-Wadūd”.

Munāqashāt wa Rudūd ma’a al-Syaikh ‘Abd al-Ghanī al-Nābulsī (Arab: مناقشات وردود مع الشيخ عبد الغ النابلسي), suatu sanggahan terhadap ajaran Ibnu ‘Arabi sebagaimana terdapat dalam karya ‘Abd al-Ghani al-Nabulsi, yang selanjutnya memperluas sanggahan yang ditemukan dalam karya Foudah sebelumnya yang anti-Ibn ‘Arabi.

Tahdhib Sharh al-Sanusiyya: Umm al-Barahin (Arab: تهذيب شرح السنوسية: أم البراهين, lit.  ‘ Penjelasan Halus Akidah Sanusi: Bukti-bukti Dasar), ringkasan penjelasan akidah Muhammad b. Yusuf al-Sanusi (wafat 895/1490).Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Suraqah Abdul Aziz.

Tad’im al-Mantiq (Arab: تدعيم المنطق, secara harfiah ’ Penguatan Logika ‘), untuk mendukung ilmu logika.

Misbah al-Arwah fi Usul al-Din (Bahasa Arab: مصباح الأرواح في أصول الدين, lit.’ Lampu Jiwa pada Prinsip-Prinsip Agama’), penyuntingan karya al-Baydawi tentang teologi skolastik.

Muljimat al-Mujassima (Arab: مُلجمة المجسمة, lit.  ‘ Mengekang Kaum Antropomorfis ‘), penyuntingankarya ‘Ala’ al-Din al-Bukhari melawan Ibnu Taimiyah.

Masa’il al-Ikhtilaf bayna al-Asha’ira wa al-Maturidiyya (Arab: مسائل الاختلاف بين الأشاعرة والماتريدية, lit.  ‘ Perbedaan antara Asy’aris & Maturidis ‘), komentar atas karya Ibnu Kamal Pasha tentang perbedaan antara Asy’aris dan Maturidis dalam teologi, dimana Foudah secara ringkas menjelaskan penyebab perbedaan pendapat dan tingkatannya. Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Suraqah Abdul Aziz.

Tak hanya karangan yang banyak, beliau juga aktif berdakwah di berbagai negara dunia dan memiliki madrasah yang diberi nama madrasah Al Ashlein yang berada di Negri Jiran Malaysia. Daffa/red.

admin dalwaberita.com
Media Informasi dan Berita Terpercaya Seputar Ponpes Dalwa

Muktamar III Sukses Digelar, Ormawa Awards Jadi Gebrakan Tahun Ini

Previous article

Tutup Agenda 1446 H, Rodju Syafaah (RJS) Ponpes Dalwa Adakan Pembacaan Burdah Bersama Vokalis Grup Ternama Bangil

Next article

Comments

Leave a reply