beritaIrsyadKampus

Muhammad Kholid, Kilau Cerminan Mahasiswa Santri | lpm dalwa | dalwa

0















Santri yang mahasiswa, mahasiswa yang santri. Inilah slogan yang sudah tidak asing di telinga santri Darullughah Wadda’wah, khususnya santri yang telah memasuki jenjang perkuliahan. Slogan tersebut bermakna santri yang memiliki wawasan yang luas, peka terhadap perkembangan zaman serta faham isu-isu aktual yang sedang dihadapi dan menjadi mahasiswa yang bertaqwa kepada Allah SWT dan cinta kepada Rasul-Nya serta senantiasa istiqomah mengerjakan amal saleh.
            Kiranya slogan tersebut tepat disematkan pada Muhammad Kholid. Santri asal Kalimantan Barat yang lahir di Sendoyan 29 September 1996 yang saat ini duduk di kelas 2 Aliyah Dinniyah, dan untuk jenjang perkuliahan ia sedang menempuh semester VII di program studi Sejarah Kebudayaan Islam.
            Anak dari pasangan K.H Asy’ari dan Ustadzah  Latifah ini adalah santri yang aktif tidak hanya pada kelas Diniyah namun juga di bangku perkuliahan. Hal itu terbukti dengan sederet prestasi yang ia raih di antanya juara 2 debat bahasa Arab di UNIDA gontor, juara ke 2 Olimpiade Mafahim Nasional, Delegasi IAI DALWA dalam konferensi bahasa Arab nasional  di Jambi, Delegasi IAI DALWA dalam konferensi internasional pelajar muslim ASEAN di Lombok. Juara 4 debat bahasa Arab dan bahasa Inggris se-ASEAN di Malaysia, dan baru-baru ini ia berhasil mendapat juara ke-3 di ajang Duta Santri Nasional.
            Adapun riwayat pendidikan santri yang sering disapa dengan kholid ini ialah. MI Riyadul Ulum Bengkayang, kemudian di MTs Darut Tauhid dan memutuskan untuk melanjutkan jenjang SLTA di pulau Jawa yakni di PP. Darussalam Gontor. Setelah menamatkan jenjang SLTA di sana, ia melanjutkan jenjang strata 1 di tempat yang sama dengan mengambil program studi Tafsir Al-Qur’an di Universitas Darussalam Gontor (UNIDA). Namun hanya 1 tahun ia menimba ilmu di UNIDA dan memutuskan untuk menimba ilmu di PP. Darullughah Wadda’wah Bangil.
            Selama menjadi mahasiswa ia aktif dalam organisasi baik ketika di Universitas Darussalam Gontor maupun di Institut Agama Islam Darullughah Wadda’wah Bangil. Diantaranya OSIS di Mts Darut Tauhid, Ketua Bagian Bahasa Pusat Darussalam Gontor, Pembina Gugus Depan di bidang Pramuka POT.09, Pendiri dan Staf Lembaga Pers Mahasiswa Dalwa Berita, Staf Redaksi Majalah Al-Bashiroh, Staf  BEM IAI DALWA bidang Pemberdayaan Sumber Daya Mahasiswa.   
            Segala pencapaian yang ia raih saat ini tak lepas dari didikan orang tuanya yang juga sangat mencintai ilmu dan juga kegigihan dan semangatnya dalam menuntut ilmu. Dan pencapaian tersebut tak lantas membuatnya jumawa dan puas diri. Dia tetap menjadi seorang santri yang rendah hati dan selalu merasa kurang akan ilmu dan pengalaman. “Motivasi saya untuk aktif di organisai kampus agar kita tidak ketinggalan dengan mahasiswa luar ketika kita ketemu mereka, kita tidak merasa inferior atau minder ketika mereka berbicara atau membahas tentang politik, ekonomi, sosial dll. Kita connect dengan mereka”. Ucap santri yang berwajah sayu itu, ketika diwawancarai oleh salah satu kru LPM DALWA BERITA. Irsyad ibn Zen/Red 
               

admin dalwaberita.com
Media Informasi dan Berita Terpercaya Seputar Ponpes Dalwa

LAZIS Al-Hasaniyah Pelopori Dalwa Peduli Tsunami Banten-Lampung | lpm dalwa | dalwa

Previous article

Titik Tengah yang Semakin Buram

Next article

Comments

Leave a reply