Bangil, Dalwa Berita – Menjelang bulan Ramadhan, Majelis Taklim Darus Sholihin Al-Mubarok menggelar acara Tawaqqufan (Penutupan Sementara) pada Kamis malam (29/2/24) lalu di komplek Perumahan Asatidzah Sawah, Raci, Bangil, Pasuruan.
Acara tersebut diadakan atas perintah Abuya Zein Baharun dan juga Dr. Ustadz Segaf Baharun selaku Pembina dan Penasehat Majelis Taklim Darus Sholihin Al-Mubarok.
“Kita mendapat perintah dari atasan guru kita Abuya Zein Habib Segaf untuk mengadakan acara penutupan seperti ini,” ujar Habib Hasan Addibaj bin Abdullah Al-Jufri selaku pengisi rutinan majelis tersebut.
Acara juga diadakan dengan tujuan menyenangkan para guru, para kyai dan masyarakat yang ada di Desa Raci pada umumnya.
“Itu memang harapan kita, agar guru-guru kita senang, dan harapan kita juga supaya para kyai yang ada di Desa Raci ini juga senang, dan masyarakat pada umumnya mereka bahagia dengan apa yang kita selenggarakan di majelis yang mulia ini,” ungkap beliau.
Acara tawaqqufan ini dihadiri Ahlu Bait Abuya Hasan Baharun; Abuya Zein Baharun, Dr. Segaf Baharun, Habib Ali Baharun, Habib Husein Baharun, Habib Abdullah Al-Jufri selaku ayahanda Habib Hasan Al-Jufri beserta ibundanya yang turut hadir Ustazah Syarifah Ruqayyah binti Hasan Baharun dan Habib Bagir Al-Jufri selaku kakak kandungnya.
Turut hadir pula Pak Muhammad Tomo, S.H. selaku Kades Raci dan juga Ustadz Qoimuddin beserta jajaran asatidzah lainnya.
Acara dibuka dengan pembacaan Al-Fatihah oleh Abuya Zein Baharun selaku Pembina dan Penasehat Majelis Taklim Darus Sholihin Al-Mubarok. Kemudian dilanjut dengan gema sholawat yang lantunkan oleh remaja masjid (Remas) An-Nur.
Setelah itu Abuya Zein mendoakan Remas An-Nur ketika dilihatnya telah berkembang.
“Remas An-Nur tambah lama tambah hebat. Mudah-mudahan terus berkembang,” ucap beliau.
Kemudian beliau ingin mempertunjukkan Habib Hamzah Al-Atthas, pemuda asal Yaman yang ingin belajar melantunkan qashidah bahasa Jawa dan mengajak masyarakat mengoreksi bagaimana ketepatan bahasanya.
“Orang Hadramaut mau belajar qashidah pake bahasa Jawa, kalo pake bahasa Arab kan biasa. Ini dari Hadramaut dari Yaman mau belajar qashidah Alamate Anak Sholeh,” ujar beliau didepan para jamaah.
Kemudian acara diisi dengan tausiah oleh Dr. Habib Segaf Baharun. Dalam tausiah yang disampaikannya, beliau mengatakan bahwa majelis tersebut akan diadakan dengan mengundang seluruh masyarakat pada bulan maulid dan juga bulan Sya’ban, yang tujuannya agar masyarakat kenal dan tidak lupa dengan imam mereka yaitu para ulama.
Lalu acara berlanjut dengan lantunan sholawat Al-Busyro oleh Remas An-Nur dengan iringan Pad yang pernah dihadiahkan dari Habib Segaf Baharun.
Acara ditutup dengan pembacaan doa-doa penutup oleh para masyaikh. Dimulai dari Ustadz Qoimuddin, dilanjut doa oleh Habib Ahmad Al-Haddad, kemudian KH. Faishol bin H. Ahmad Baidowi, lalu KH. Fahrurozi dan diakhiri oleh Abuya Zein Baharun.
Muhammad Khoirul Auni, M.Pd. asal Demak, Jawa Tengah sangat berantusias datang jauh untuk menghadiri acara pada malam tersebut. Ia mengungkapkan tanggapanya terhadap majelis Darus Sholihin Al-Mubarok saat diwawancara.
“Alhamdulillah walaupun majelis ini baru-baru dibuka tapi alhamdulillah sudah banyak yang kenal sampe banyak yang hadir juga dan banyak manfaatnya bagi orang luar, karena sebelumnya belum ada yang seperti ini. Biasanya majelis-majelis cuma dalam pondok, sedangkan ini majelis yang diadakan di luar yang dicetus oleh Al-Habib Hasan Al-Jufri karena perintah dari Habib Segaf Baharun,” ungkap beliau.
Beliau juga memberikan harapan untuk majelis Darus Sholihin tersebut.
“Harapannya majelis yang seperti ini bisa istiqomah dan jamaahnya juga istiqomah juga untuk menghadirinya,” ujar beliau.Lukman/red.
Comments