beritaKampusWawancara

Presiden BEM adalah Role Model Dunia Kampus dan Pesantren

0

Nuansa pemilu raya sudah makin memanas, calon-calon Presiden dan Wakil Presdien Badan Eksekutif Mahasiswa sudah ditentukan. Kali ini Kru Koran At-Tanwir mewawancarai Wakil Rektor III al-Ustadz Fauzi Hamzah mengenai pendapat beliau akan pemilu ini.

          Apa saja criteria seorang Presiden dan Wakil Presiden BEM ?
Kriteria Presiden dan Wakil Presiden adalah mahasiswa yang bisa memadukan antara dunia pesantren dengan kampus, dicerminkan dengan kegiatan dan aktifitas yang diselenggarakan dan bernuansa kampus dan pondok.
Presiden BEM itu harus bisa menjadi representasi dari dunia pesantren dan dunia kampus. Presiden BEM adalah orang terbaik baik atas nama kampus ataupun atas nama pesantren, baik dari sisi kepribadian ataupun dari sisi keilmuwan. Maka criteria-kriteria yang ditentukan oleh panitia pemilu harus mengacu kesana, yang terpilih nanti merupakan simbol orang terbaik dari sisi kualitas keilmuwan agamanya maupun dari sisi kemampuan akademiknya. Maka kedisiplinan, prestasi, ketaatan, dll harus dipandang dari dua sisi(kampus dan pondok).
Kemampuan dalam bidang manajerial, kepemimpinan, administrasi juga harus diperhatikan, sehingga BEM ini bisa menjadi lembaga pengkaderan SDM kita selanjutnya. Karena mahasiswa adalah harapan masa depan kita bersama, dengan aktifitas, idealisme, dan pelatihan-pelatihan pengkaderan, tumbuh kader-kader yang bisa membanggakan dan bisa meneruskan estafet kepemimpinan.
          Apa ada criteria tambahan selain itu ?
Dipondok ini, karena mayoritas bermadzhab syafi’i dan alawiyin, maka kalau ada dari sayyid yang memiliki kemampuan dibidang ini, perlu didahulukan, tapi harus benar-benar berkualitas. Sehingga BEM ini benar-benar bisa menjadi lembaga pengkaderan, dan pembinaan mahasiswa. Aktifitas-aktifitas yang diselenggarakan, betul-betul bisa membangun karakter mahasiswa
          Bagaimana menyikapi teman-teman jika diamanahi menjadi pengurus BEM ?
BEM harus memiliki program yang terencana untuk merealisasikan visi misinya. BEM dengan berbagai kegiatan dan aktifitas yang diselenggarakan bisa menjadi sebuah pembelajaran bagi mereka , mulai dari berorganisasi, berkomunikasi, mengendalikan diri, bertanggungjawab, bekerjasama dengan yang lain, berbeda pendapat, menghargai orang lain, dan lain sebagainya. Tahan banting, tidak kenal putus asa, selalu semangat, mental-mental seperti itu yang harus dimiliki oleh seorang Presiden BEM. Bukan hanya sekedar jabatan, sekedar kebanggaan menjadi Presiden BEM.
BEM bisa lebih meningkatkan lagi pengaruhnya, tidak hanya dikalangan internal, tapi juga external kampus. Sekarang kebanyakan kegiatan masih dalam cakupan internal, tapi sudah saatnya BEM bisa mempelopori dan menjadi mercusuar pada kegiatan-kegiatan yang bernuansa external, kegiatan yang tidak hanya bermamfaat untuk dalam kampus, tapi juga luar kampus.
.
          Banyak Organisasi baru muncul seperti HMJ dan beberapa UKM di kampus, bagaimana antum menyikapinya ?
Lembaga-lembaga seperti itulah yang banyak membantu untuk melahirkan orang-orang yang sesuai untuk dipilih menjadi pengurus BEM, karena mereka sudah berlatih di UKM dan HMJ. Sehingga kita bisa menilai siapa saja yang sesuai untuk menjadi penerus pada level selanjutnya, mereka sudah terbiasa menyelenggarakan acara dan kegiatan, walaupun masih banyak evaluasi disana-sini. Sehingga Presiden BEM bisa menseleksi orang orang yang sudah memiliki basic organisasi, punya pengalaman, dan itu akan lebih bagus, bukan malah menjadi ajang untuk saling berselisih.
          Apa evaluasi dari BEM sebelum-sebelumnya ?
Seharusnya BEM itu sudah betul-betul merencanakan kegiatan jauh-jauh hari, perencanaan yang matang. Setelah direncanakan, harus ada yang namanya follow up, dan muroqobah , control yang baik pada saat acara. Perencanaan itu dikawal dengan pelaksanaan yang baik dari setiap bagian yang dibentuk, sehingga bukan acara itu terlaksana, tetapi bagaimana kegiatan itu sesuai dengan perencaan sebelumnya, karena seluruh aktifitas itu hakikatnya adalah melatih pengurus, sehingga terbangun keahliannya, tanggungjawabnya, kedisiplinannya, bukan hanya sekedar berorientasi kegiatan tersebut.
Juga, bukan pengurus mengadakan kegiatan tapi tidak mengikuti kegiatan itu, dia menjadi lilin, tidak mendapatkan apa-apa,  hanya sekedar menjadi petugas, senang sibuk, tapi kesibukannya tidak berfungsi,
Kegiatan-kegiatan kemahasiswaan untuk mendorong teman-temannya aktif dalam kegiatan perkuliahan, dan kegiatan keilmuwan, jangan sampai melakukan sesuatu yang sunnah dan meninggalkan sesuatu yang wajib, dia sibuk mencari kegiatan tapi lupa bahwa dia sebenarnya memiliki tugas untuk belajar. Akhirnya, ditemukan ketika menjadi pengurus BEM, dia aktif di kantor BEM, tetapi dia lupa untuk kuliah dan masuk kelas diniyah.
Bagaimana dia bisa memimpin orang dengan baik, memimpin diri sendiri saja kurang bisa. Dia lupa dengan tanggungjawabnya, lupa dengan amanah orangtuanya, lupa dengan perintah guru-gurunya. Bagaimana dia bisa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang besar, sedangkan kewajiban-kewajiban yang harus dia lakukan malah dilupakan?
          Harapan antum terhadap pemilu kali ini?

Pemilu kali ini, diharapkan bisa muncul kader-kader yang terbaik, terpilih, proses pemilihan berjalan dengan lancar, dan baik kemudian tema-teman betul betul memgikuti pemilihan dan memilih secara objektif, yang dipilih harus memiliki kapasitas dan kualitas dan betul betul menjadi representasi dari dunia kampus dan pesantren.
admin dalwaberita.com
Media Informasi dan Berita Terpercaya Seputar Ponpes Dalwa

Seminar Ilmiyah Perdana dalam Sejarah Prodi PAI INI Dalwa

Previous article

Belajar Bahasa Inggris Bisa di Capai dengan Otodidak

Next article

Comments

Leave a reply