Kali ini kita akan berkenalan dengan santri yang menjadi salah satu icon di bidang Al-Qur’an di Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah. Bernama lengkap Syaifur Rijal, anak pasangan dari bapak Ahmad Junaidi dan ibu Fatimah Az-Zahro ini lahir di Madura 19 Nopember 1995.
Sejak kecil ia telah diperkenalkan dan diajarkan membaca Al-Qur’an oleh kedua orangtuanya. Ia tumbuh dalam keluarga yang sangat mencintai Al-Qur’an, tak ayal ia sudah mahir membaca Al-Qur’an sejak usia dini. Orangtuanya dengan sabar dan penuh perhatian dalam mendidik Syaifur Rizal kecil terutama dalam urusan agama.
Pak ya’i, begitulah panggilan akrab Syaifur Rizal di Dalwa, memulai pendidikan di bangku sekolah di SDN 1 Karang Anyar hanya sampai kelas 3 di sekolah tersebut, dikarenakan ia ikut orangtuanya yang pindah ke kota Malang. Di kota apel ini ia melanjutkan pendidikanya di Pondok Pesantren Al-Qur’an Nurul Huda Singosari Malang, mulai dari MI, MTs sampai MA ia tempuh di lembaga tersebut. Setelah ia menamatkan pendidikannya di Ponpes Nurul Huda, kemudian ia berhijrah ke Bangil di Pondok Pesantren Darullughah Wadd’wah.
Selama menempuh pendidikan baik di ponpes Nurul Huda maupun ponpes Dalwa. Ia menorehkan banyak prestasi terutama di bidang Al-Qur’an. Diantaranya, juara 1 lomba dufuf Al-Banjari se-provinsi Jawa Timur, beberapa kali menjadi juara 1 MTQ se-kota Malang, juara 1 MHQ se-provinsi Jawa Timur.
Ia memulai untuk menghafal Al-Qur’an ketika ia berada di kelas 3 MA di ponpes Nurul Huda Malang. Dengan waktu yang bisa di bilang singkat yakni dalam satu tahun ia telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’annya. Bahkan, baru baru ini ia telah menghatamkan hafalan Al-Qur’an dengan qiro’ah Sab’ah.
Pria yang saat ini duduk di kelas 2 aliyah diniyyah dan sedang menempuh S2 PBA di IAI Dalwa ini aktif menjadi pengurus di Jam’iyyah Tahfizul Qur’an yang menjadi wadah bagi para penghafal Al-Qur’an di Ponpes Dalwa. Disamping kesibukannya dengan mengulang-ulangi hafalan Qur’annya ia terkadang juga ditunjuk untuk mengajar Al-Qur’an bagi santri baru.
Semua yang telah didapatkannya saat ini bukanlah hal yang instan, di balik kesuksesannya untuk menghafalkan Al-Qur’an saat ini, ada tirakat yang ia tempuh yakni tidak makan sebelum ia menyelesaikan target hafalannya pada hari itu, dan ia mewajibkannya dirinya untuk menhafalkan 1 juz Al-Qur’an dalam 10 hari seperti yang ia ungkapkan ketika diwawancai oleh salah satu kru LPM Dalwa Berita.
Ia juga mengungkapkan apa yang menjadi motivasinya dalam menghafal Al-Qur’an.
“saya ingin menggapai ridho Allah dan Rasulnya, membanggakan orang tua, dan menjaga kalamullah”, ucapnya.
Dan tak lupa ia memberikan tips kepada teman-teman yang ingin memulai menghafal ayat suci Al-Qur’an maupun yang sedang dalam proses menghafal.
“Bagi teman-teman yang ingin menghafal Al-Qur’an tatamkan niat yang benar, harus mempunyai himmah atau keinginan yang kuat, dan istiqomah dalam menghafal, serta mempelajari terlebih dahulu bacaan Al-Qur’an yang baik dan benar. Dan apabila kalian jenuh di tengah menghafal katakan pada dirimu sendiri : aku harus menjadi hafiz”. Ungkap pria yang memiliki suara yang khas itu. Irsyad Ibn Zen
Comments