By 
Bangil, Dalwa Berita, Kamis (21/03/2019) Berikut ini wawancara salah satu kru Dalwa Berita Muhammad Fahri Yahya dengan komandan Brigif Pararaider 18/sey Kostrad Malang.
Acara ini dilakukan dalam rangka apa?
Acara ini dilakukan dalam rangka latihan militer rutin.
Kapan saja acara ini dilaksanakan?
Acara ini dilaksanakan setahun 4 kali latihan, setiap latihan memakan waktu selama dua minggu
Kenapa milihnya di tanah Dalwa Jadid?
Kami memilih tempat ini, karna tempatnya baru, kondisinya aman, serta tempat evakuasinya dekat dan memadai. Tidak hanya disini, kami keliling Jawa Timur. Mulai dari Probolinggo, Situbondo, dan sekarang alhamdulillah dilaksanakan di tempat ini.
Kalau boleh tahu bapak, pasukan ini terdiri dari apa saja?
Ya terdiri darai satuan kami sendiri yaitu Brigif Pararaider 18/sey kostrad Malang.
Nilai apa yang dapat di ambil dari kegiatan terjun payung ini?
Ya banyak mas, pertama profesionalisme, dan terutama kebersamaan dengan masyarakat. Kita lihat alhamdulillah masyarakat berantusias untuk hadir melihat dalam latihan ini.
Apakah ada korelasi antara TNI dengan santri?
Ya kalau masalah korelasi kita dengan masyarakat juga ada hubungan. Karena kita kan sama-sama manusia mas, hablumminannas. Jadi ya ada lah hubungan kita dengan santri. Yang membedakan kita kan Cuman pakaiannya saja. Saya kayak gini, sedangkan mas berpeci. Ya intinya sama hanya pakaian kita saja yang berbeda.
Pesan untuk para santri?
Ya kita punya kelemahan. Disamping itu memang kita memiliki kelebihan. Kekurangan saya ya diisi dengan profesi lain. Begitu juga, kekurangan profesi lain juga kami isi dengan kelebihan kami. Ya kita sama-sama mengisi kekurangan yang ada. Fahri/red
Comments