By 
Bangil, Dalwa Berita– dalam upaya mewujudkan organisasi yang berpengetahuan cerdas, religius dan harmonis yang sesuai dengan visi dan misi IAI Dalwa. Keluarga besar mahasiswa IAI Dalwa mengadakan kongres mahasiswa ke XIII, bertempat di auditorium Dalwa pada (08-09/08/19), dihadiri oleh aktivis-aktivis yang berpengalaman di bidang keorganisasiaan mahasiswa baik dari BEM 18-19 dan jajaran UKM, HMJ dan BSO.
Banyak faktor yang memicu kekurangan pada kongres kali ini yang layaknya dijadikan pelajaran untuk kongres mahasiswa yang akan datang diantaranya: kurangnya jumlah peserta yang hadir, keterlambatan peserta sehingga menyebabkan waktu molor, dan kurangnya keseriusan dalam mengikuti kongres tersebut. Padahal kongres mahasiswa merupakan hal yang sangat penting bagi mahasiswa sebab didalamnya dibahas AD/ART keluarga mahasiswa IAI Dalwa itu sendiri.
Pada persidangan sesi pertama yang membahas tata tertib kongres, suasana auditorium sempat memanas sehingga pimpinan sidang harus memberikan kebijakan untuk mengeluarkan salah seorang peserta sidang, karena telah menyebabkan ricuh saat kongres berlangsung.
Diantara keunikan pada kongres sesi pertama seorang peserta sidang dengan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) sebanyak 15 PK, hal itu disetujui oleh peserta lain dan disahkan oleh pindang, kalau kongres sebelumnya yang pernah diadakan di DALWA mungkin inilah skor PK terbanyak di kongres IAI Dalwa.
Usai persidangan sesi pertama, kegiatan dilanjutkan dengan laporan pertanggung jawaban (LPJ) BEM 18, alhamdulillah pada LPJ kali ini, seluruh aktivis tiap organisasi yang diwakili ketua atau yang mewakili menerima LPJ tersebut menerima hasil LPJ tersebut, tidak lupa pula Presma masa jebatan 2018-2019 mempersilahkan seluruh aktivis BEM 18 yang hadir menyempaikan kesan maupun pesan dan juga meminta maaf atas segala kesalahan yang telah dilakukan selama masa Khidmah mereka.
Sidang pun berlanjut pada besok harinya bertepatan hari jum’at, sekitar pukul 02.00 acara kongres dimulai dan berakhir ba’da Magrib. kegiatan pun dilanjutkan yang bertempat di ruang pasca sarjana dengan menghadirkan Hb. Lutfi Al habsyi,M.Pd. Adapun perkumpulan tersebut membahas agenda BEM 19 kedepan dalam merealisasikan visi dan misi yang dijanjikan dan juga sharing mengenai hal dalam keorganisasian bersama Hb, lutfi. Banyak nasehat–nasehat dan pengalaman yang beliau berikan selama dalam organisasi. Beliau berujar: “pola pikir orang yang ikut organisasi dengan orang yang tidak pernah ikut organisasi beda.”
Sedangkan masukan dari Syahrul Hidayat sebagai salah satu anggota BEM 19 yang menjabat sebagai MENKO, “kalau hendak melaksanakan kongres di Dalwa agar kiranya memperbanyak promosi sebelum mengadakan acara, menentukan acara agar tidak bentrokan dengan acara lain seperti bazar, harus banyak bermusyawarah dan harus memuaskan peserta sidang sepuas-puasnya.” Ulas demisioner ketua HMJ Esy 2018-2019 itu.Hernando/red.
Comments