Semarang, Dalwa Berita- Dalam rangka membangun sinergitas bersama dengan Perguruan Tinggi Agama Islam PTKI, UII Dalwa hadiri kegiatan tahunan Annual Internasional Conference Islamic Studies (AICIS) ke-23 yang diselenggarakan oleh kemenag RI pada (1-4/2/2024) di kampus 3 UIN Walisongo Semarang.
Turut berhadir mewakili kegiatan ini Wadir I Pascasarjana UII Dalwa, Dr. Imaduddin, M.Pd, Dr. H. Akhmad Sahrandi, M.Pd.I (Dosen PAI) dan Ahmad Ashar Basir (Mahasiswa Pascasarjana MMPI).
Perhelatan AICIS tahun ini mengangkat tema “Redefining The Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights Issues”
Dr. A. Rafiq Zainul Mun’im,D Th I., M. Fil.I Analisis Kebijakan Ahli Muda Kemenag RI yang merupakan alumni Dalwa (1993) menyampaikan bahwa AICIS bukan hanya sebagai forum akademik yang eksklusif dan teoretik, tetapi sebagai forum akademik yang sekaligus memberikan tawaran solusi berbagai krisis global.
“AICIS sendiri merupakan event akademik sebagai wadah berkumpulnya para ilmuwan, akademisi, dan pemerhati Islam untuk berdialog dan bertukar pikiran serta mempresentasikan kajian riset yang sudah terselenggara mulai dari tahun 2001″ ujarnya.
Dr. Mohamad Sobirin, M. Hum, S.Th.I, Dosen Program Doktoral di UIN Walisongo Songo Semarang dan juga merupakan alumni Dalwa (2004) yang menjadi panitia konferensi ini memaparkan bahwa AICIS 2024 dihadiri sebanyak 3000 orang yang merupakan jajaran dewan rektorat dan guru besar PTKIN dan PTKIS, pemerintah, tokoh agama serta akademisi islam internasional.
” Iya, setidaknya ada sekitar 3000 orang yang berhadir pada kegiatan ini dari berbagai tempat dan instansi, ujarnya saat diwawancarai pers Dalwa Berita.
Dilansir dari kemenag.id pada acara pembukaan AICIS 2024, Kamis Malam (1/2/2024), Wamenag RI Saiful Rahmat Dasuki menilai AICIS 2024 menjadi forum strategis medefinisikan peran agama dalam menghadapi berbagai situasi global saat ini.
“Kami berharap bahwa AICIS memberikan wawasan berharga tentang bagaimana kita meredefinisikan peran agama menghadapi krisis kemanusiaan. Dan bagaimana kita dapat bergerak maju menuju dunia yang lebih damai, adil, menghormati atas manusia untuk semua,” ujarnya.
Harapan serupa juga disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Prof Muhammad Ali Ramdhani. Dia mendorong AICIS dapat menghasilkan kesepakatan bersama untuk mengatasi permasalahan kemanusiaan global. “AICIS bukan hanya sebagai forum akademik yang eksklusif dan teoretik, tetapi sebagai forum akademik yang sekaligus memberikan tawaran solusi berbagai krisis global,”
Perhelatan konfrensi internasional ini mengadakan 5 acara inti diantaranya, Plenary Session, Parallel Session, On Stage Discussion, 1st Southeast Asia Religious Leaders Summit, dan Declaration of Semarang Charter.
Agenda ini juga dimeriahkan dengan pengadaan Islamic Culture and Civilization Expo, Islamic Higher Education Expo and Journal Clinique, Semarang Cultural Trip, Semarang Halal Food Festival, dan Penanaman Pohon Perdamaian. Ashar/Red
Comments