Haflah Ikhtitam Ittihad Islah Lombok, Lantik Pengurus Baru Dengan Sistem Kepengurusan Layaknya Pemerintahan

Bangil, Dalwa berita- Ittihad Islah Lombok (Ikatan Santri Lombok Darulullughah Wadda’wah) menggelar Haflah Ikhtitam di belakang Dalwa Hotel Syariah, Kamis malam (01/02/2024).

Acara yang digelar dari jam tujuh malam tersebut dalam rangka pelantikan pengurus baru Ittihad Islah Lombok, pemberian penghargaan kepada santri berprestasi serta haul masyaikh tuan guru Lombok.

Pada kegiatan ini, turut dihadiri Al-Habib Mustafa Al-Aydrus, Ustaz Ismail Ayyub, Ustaz Safarwadi, jajaran asatizah Dalwa serta 450 santri Dalwa pusat dan Dalwa 2 & 3 yang berasal dari pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Acara dimulai dengan pembacaan maulid Simtudduror dilanjutkan dengan sambutan Ketua Ittihad, Sastra Maulana, kemudian pemberian penghargaan kepada santri 15 santri yang berhasil mengkhatamkan Al-quran 30 juz  dan santri yang berhasil menyelesaikan hafalan kitab Sofwatuzzubad serta santri mendapatkan nilai sempurna pada ujian bulanan.

Acara inti yaitu pelantikan pengurus baru Ittihad Islah Lombok, diketuai  oleh Syarif Jindan Al-Jufri dan wakilnya Lutfi Abdullah yang langsung dilantik oleh Al-Habib Mustafa Al-Aydrus dan Ustaz Safarwadi dengan pemberian rida’ kepada ketua dan wakil Ittihad Islah masa khidmah 2024-2025.

Uniknya pada pengurus Ittihad Islah Lombok kali ini adalah struktur pengurus yang diterapkan layaknya struktur kepengurusan yang ada di pemerintahan dengan presiden sebagai kepala organisasi  berserta jajaran kabinet-kabinetnya.

Sastra Maulana, Ketua Ittihad 2023-2024 mengungkapkan diterapkannya struktur kepengurusan seperti struktur pemerintahan sebagai media pembelajaran agar bisa menjadi pemimpin layaknya presiden dalam sebuah  negara.

“Dari pengurus lama mengusulkan gimana Ittihad ini dibentuk seperi negara. Sebagaimana zaman semakin maju biarpun kita santri kita coba seperti sistem pemerintahan sekarang,” ungkapnya

Beliau mengungkapkan dalam kabinet organisasi Islah ini terdapat 32 mentri, 1 Walikota untuk wilayah kota Mataram dan 4 bupati untuk masing-masing kabupaten yang ada. Adapun santri yang diangkat menjadi pengurus berasal dari kelas Aliyah dan tiga Tsanawi.

Dengan beralihnya  kepengurusan baru ittihad Islah Lombok, Sastra Maulana berharap bisa mengambil pengalaman yang tidak didapatkan diluar organisasi dan dapat dimanfaatkan untuk umat Islam serta dapat membanggakan Abuya Zain Baharun.

“Dari organisasi yang kecil ini kita menggali banyak pengalaman, banyak ilmu yang kita dapatkan baik ilmu berupa materi seperti ilmu yang tidak ada disebutkan dalam kitab. Jadi berharap  kedepannya kita menjadi ulama dan mencintai para ulama,” pungkasnya.Ilham/red