Bangil, Dalwa Berita– Dalam upaya menjaring kader-kader munsyid (Pelantun Shalawat) yang sesuai dengan tuntunan atau identitas Ahlussunnnah Waljamaah, Organisasi Alumni Santri Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliky (Haiah As Sofwah Al Malikiyyah) bekerjasama bersama Ponpes Dalwa dalam upaya pengkaderan, dengan diadakannya pelatihan untuk para pelantun Qasidah (Dauroh Insyad). Kegiatan berlangsung di Ponpes Dalwa selama tiga hari terhitung mulai tanggal (2-4/4/19).
Adapun jumlah peserta sebagaimana yang disampaikan ketua panitia Ustadz Umar Faruk, mencapai 200 peserta dari 46 lembaga Pondok Pesantren yang datang dari berbagai panjuru daerah di Indonesia. Yang diharapkan ketika mereka nantinya pulang bisa langsung mempraktekkan dan mengajarkan kepada yang lainnya.
Sedangkan tujuan diadakan Daurah tersebut, untuk melahirkan para munsyid yang beridentitaskan Ahlussunnah Waljamaah dan untuk mendekatkan diri kepada Nabi Muhammad SAW, yang mana dengan dekat kepada Nabi akan dekat kepada Allah SWT.
Kegiatan tersebut merupakan momen yang sangat langka karena dipandu langsung oleh para munsyidundari dalam negeri seperti: Ustadz Muhammad Nasir, Ustadz Saiful Maslul, Ustadz Sholihin dan Ustadz Amin Ismail. Ataupun luar negri seperti: Syekh Umar Ad Dobbak dari Suriah, yang mana beliau merupakan munsyid yang sangat terkenal.
Program Daurah Insyad merupakan program pertama kali Haiah As sofwah Al Malikiyah, setelah Haiah As sofwah Al Malikiyyah resmi terbentuk pada 2004 silam. memang sebelumnya sudah pernah dilakukan daurah, yang dimulai pertama kali pada tahun 2011. Diadakan Daurah Insyad berangkat dari sebuah kepedulian Haiah Assofwah Al Malikiyah terhadap media Dakwah yang berbentuk qasidah.
Pembukaan Daurah Insyad secara resmi dibuka setelah adanya penabuhan dufuf secara bersamaan oleh: KH. Nawawi, KH. Qoimuddin KH. Kamal Mukhlis dan Habib Ali Baharun.
Memang sebenarnya waktu tiga hari kurang Efektif, namun waktu yang singkat itu benar-benar dimanfaatkan para guru pendidik untuk melatih para peserta Daurah, agar mereka benar-benar matang pengetahuannya tentang qasidah. Sebelum diajarkan jenis-jenis qasidah, Ustadz Nasir menyampaikan tujuan daripada Qosidah: 1). untuk menambah kecintaan kepada Allah dan Rasul, 2). memberi semangat untuk orang beribadah, 3).memberi semangat untuk orang menjauhi maksiat, 4). Memberi semangat orang untuk bertindak Amar Ma’ruf Nahi Munkar.
Adapun sistem pembelajaran yang diterapkan, para pendidik melantunkan syair misalnya, di Maqam Hijaz kemudian santri dari tiap Ponpes di perintahkan untuk menirukan, sehingga apabila terdapat kekurangan bisa langsung diketahui. Terkadang juga seluruh peserta diperintahkan secara bersama-sama mempraktekkan.
Pada penutupan Daurah Insyad acara dibuat semeriah mungkin oleh panitia dengan menampilkan berbagai macam penampilan seni oleh santri Dalwa, seperti Tari Saman, Drama kolosal, Madihin, Nasyid, Silat dll. Ditampilkan juga pada malam yang meriah tersebut, seluruh munsyiddari delegasi peserta yang mengikuti Daurah, untuk melantunkan shalawat secara bersama-sama.
Nantinya Daurah Insyad ini akan tetap terlaksana sebagai wasilah untuk kita umat Nabi Muhammad SAW, tutur Dr. Habib Zainal Abidin Bilfaqih. Setelah beliau menyampaikan sambutan tibalah pembacaan pemenang lomba, oleh Ustadz Umar Faruk. Juara Harapan 2 diraih oleh delegasi dari Ponpes Darut Thoibah Singosari malang, sedangkan juara Harapan 1 Ponpes Darul Hasaniyyah Malang. Dan ada juga penghargaan bagi peserta terbaik dalam mengikuti pembelajaran, Juara 3 Ponpes Darus Saddah, Poncong Malang, Juara 2 Ponpes At tawabin Malang, dan Juara 1 Ponpes Salafiyyah Syafiiyyah Sokerjo.
Pada sambutan ketua umum Haiah Assofwah Al Malikiyah, KH Ihya Ulumuddin, beliau menyampaikan bahwa daurah ini akan mendapat kecintaan dari Allah SWT, bukankah kita ingin mendapatkan cinta dari Allah dengan Cara apapun. Acara ditutup dengan doa oleh Habib Muhammad Al Haddad, setelah sebelumnya pemberian cinderamata oleh ketua Haiah Assofwah Al Malikiyyah kepada Mudirul Ma’had Darullughoh Wadda’wah, Abuya Zain Baharun. Hernando/red
Comments