Resensi

Drama Teori Tanpa Gerakan

0
Judul Buku               : Bangkitlah Gerakan Mahasiswa
Judul Resensi           : Drama Teori Tanpa Gerakan
Penulis                       : Eko Prasetyo
Penerbit                    : SOCIAL MOVEMENT INSTITUTE dan Resist   Book,Umbulharjo
Edisi                            : II,Agustus 2014
Tebal                          : 121 Halaman
”Buku ini didedikasikan untuk seluruh aktivitis mahasiswa yang memilih menjadi martir dan memutuskan untuk tetap melawan”,begitulah kutipan penulis di halaman awal penulisan buku ini,diawal babnya buku ini menceritakan fakta fakta di masyarakat luas yang harus dihadapi oleh mahasiswa saat ini,ekonomi yang yang merosot tajam serta politik yang makin suram,penulis juga membawa kita melihat negara negara lain yang berguncang karena suara massa kaum mudanya seperti mesir,portugal dan brazil.
Buku ini juga menunjukan betapa buruknya sistem pendidikan di indonesia,dimana lembaga pendidikan hanya menjadi lahan untuk meraup uang sebanyak banyaknya,betapa banyak PTN di indonesia yang memanfaatkan ketenaran naman kampusnya untuk kekayaan sang penguasa kampus,kemiskinan tak dapat di tuntaskan jika hanya diam di dalam sebuah ruang ber ac sambil mendengar ceramah dosen,perubahan terjadi jika ada gerakan karena mereka butuh solusi bukan teori,mereka butuh bantuan bukan hanya rasa belas kasihan.
Kemiskinan,dekadensi moral serta disintegrasi nasional ituseprti halnya sampah di jalanan,kita dari SD sering diberi nasihat agar membuang sampah pada tempatnya tapi ketika kita menemukan sampah di jalan kita seolah tidak peduli walau kita tau sampah mengakibatkan jutaan penyakit serta mengakibatkan banjir,begitu halnya dengan kemiskinan kita belajar agama seharian tentang menolong orang miskin bahkan kita tau hadistnya,tapi ketika kita menemukan orang miskin di jalan kita seolah tidak peduli dengan mereka kita hanya belajar teori tanpa gerakan sesungguhnya.
Di dalam kelas, kita hanya belajar teori dan teori,kita tak pernah tau keadaan sesungguhnya diluar sana kita hanya merasa iba jika orang orang miskin itu masuk televisi dan curhat tentang kemiskinannya tapi setelah acaranya selesai ?? ya sudah kita kembali ke aktivitas kita,dan mereka ?? tetap miskin.
Di catatan akhirnya,penulis kembali menjelaskan tentang pergerakan namun jika sebelumnya penulis menjelaskan kenapa harus bergerak disini lebih kepada keberanian untuk melakukan pergerakan,keberanian seperti seorang Tan malaka.ia selalu bercermin dari fakta dan peristiwa.Tan malaka tak mau berpaling dari kontradiksi.Tan malaka mengalami banyak pengalaman: Diburu,Diasingkan dan akhirnya mati di tangan serdadu pribumi.
Kelebihan dari buku ini adalah tidak bertele tele dalam menyampaikan suatu masalah.Buku ini juga menjelaskan tokoh tokoh yang ada di dalamnya dan kenapa tokoh itu dimasukan,kata katanya juga mudah dimengerti oleh masyarakat luas dan dapat menumbuhkan semangat bagi yang membacanya.
Kekurangannya beberapa kutipan diletakan di awal bab dan diambil dari tokoh tokoh asing dan tidak ada penjelasan tentang siapa tokoh itu,catatan kaki juga disimpan di akhir bab sehingga kurang praktis

admin dalwaberita.com
Media Informasi dan Berita Terpercaya Seputar Ponpes Dalwa

Peringatan Haul Habib Qasim Oleh Ittihad Bani Alawiyyin Pon Pes Dalwa

Previous article

Selayang Pandang Perkembangan BEM INI DALWA Inovasi Tanpa Henti

Next article

Comments

Leave a reply