Titik Nol
Nol Memang Rendah, Namun Tanpa Nol Semua Rendah
Buku ini adalah kumpulan puisi-puisi yang telah penulis kumpulkan selama mondok di Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah, sumber inspirasi tulisan ini adalah berasal dari petuah para guru, kejadian di lingkungan sekitar dan rasa cinta yang berada di hati. Di dalam buku ini terdapat 3 bagian, yaitu: pertama, Membaca Jiwa yang berisi petuah, nasehat dan motivasi. Kedua, Membaca Cinta berisi kata-kata indah berkaitan dengan cinta. Ketiga, Membaca Indonesia yang berisi tentang keadaan negeri Indonesia dan berisi kritikan kepada negeri ini agar lebih baik lagi.
Penulis namakan buku ini dengan nama “TITIK NOL”, terinspirasi dari ceramah guru saya yaitu Dr. Al–Habib Segaf Baharun, M.H.I. yang bercerita bahwasannya beliau disuruh abahnya, yaitu Al–Habib Hasan Baharun untuk selalu berada di titik nol, artinya keadaan di mana seseorang merasa orang yang paling rendah dan paling hina serta menganggap orang lain lebih baik dan lebih mulia dari kita, sehingga kita tidak akan sombong dan akan tumbuh sikap tawadhu.
Comments