FahriKolomOpini

Fenomena Bucin

0

 

 
Di tengah santernya teknologi, membuat generasi milenial bebas berekspresi dan berselancar di media sosial. Curhatan remaja sering kita temui di beberapa media sosial terutama facebook, instagram, twiter dan lain sebagainya. Kata-kata gaul yang tak pernah ada di zaman penjajahan, kini mulai menjamur dan tak ayal menjadi hal biasa serta dianggap lumrah  LDR atau long distance relationship, OTW on the way, move on, dan baru –baru ini, muncul kata baru yaitu BUCIN atau budak cinta. Fenomena BUCIN seakan meroket dan menjadi trending topik khususnya kawula muda dalam menyebut seseorang yang tersandung cinta yang rela melakukan segalanya demi orang yang dicintainya. Sebenarnya, tidak ada yang salah dalam penyebutan ini. Kalau ditarik secara historis, kata BUCIN sudah ada bahkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW, kita melihat bagaimana istri-istri Nabi SAW  Sayyidah Khadijah yang rela membiayai keperluan dakwah Nabi SAW dengan hartanya. Para sahabat Nabi, betapa besar cinta mereka kepada Rasulullah SAW, hingga mereka rela menggadaikan nyawanya demi keselamatan hamba Allah SWT yang paling mulia.
            Lihat kisah-kisah cinta diatas. Mereka diperbudak cinta tanpa mendurhakai tuhannya. Berbanding terbalik 180 derajat dengan realita cinta yang terjadi saat ini. Banyak orang melakukan apapun demi yang mereka cintai. Banyak dari mereka yang menjalin hubungan bertahuntahun tapi putus ditengah jalan. Hanya sekedar pacaran tapi tak kunjung naik ke pelaminan. Banyak dari mereka menjadi budak cinta dan mendurhakai tuhannya. Mereka mengklaim jiwanya bersatu, tapi realita yang ada hanya sebagai pemuas nafsu.
            Sebagai seorang muslim janganlah risau hanya karena cinta. Flash back ke zaman Nabi Yusuf AS. Kita lihat Zulaikaha. Ketika dia datang mengejar cinta Yusuf, Nabi Yusuf AS lari darinya. Tapi, ketika dia mengejar cinta Allah SWT, Allah datangkan Yusuf  kepadanya. Allah SWT jauh-jauh hari telah berfirman dalam Al quran surat An-naba’ ayat 8 wakholaknakum azwaja dan kami jadikan kalian berpasang-pasangan. Artinya Allah SWT mengingatkan kita agar tidak risau masalah jodoh. Teruslah berdoa kepada Allah SWT, meminta petunjuknya. Jangan hanya karena masalah cinta, kita melupakan segalanya. Cintailah Dzat yang menumbuhkan cinta. Kalau kita termasuk orang baik, maka Allah SWT juga akan menyiapkan kita dengan jodoh yang terbaik. Begitu juga sebaliknya.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu  dari Nabi beliau bersabda:  Seorang perempuan dinikahi karena empat perkara. Karena hartanya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, karena agamanya.  Pilihlah yang beragama maka kalian akan beruntung (jika tidak maka kau menjadi miskin). Dalam hadis diatas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa sebagai muslim kita dianjurkan oleh Nabi SAW untuk memilih wanita karena agamanya. Karena dengan agama, seseorang akan memperoleh kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat kelak. Catat. Apabila cinta kita didasari karena uang maka cinta juga  akan berakhir karena uang. Kalau cinta hanya didasari dengan cantiknya paras, maka ingatlah tidak ada di dunia ini, orang yang selalu awet muda. Untuk itu, cintailah seseorang karena Allah SWT. Karena, dengan mencintai karna Allah SWT, cinta akan langgeng selamanya.
             Pada intinya, fenomena BUCIN yang viral di kalangan kawula muda seharusnya ditempatkan sesuai proporsinya dan jangan terlalu berlebihan. Letakkan BUCIN pada tempatnya. BUCINlah kepada orang yang bisa membahagiakan kita di dunia dan akhirat.  Dan terakhir, Jangan hanya mau menjadi BUCIN karna wanita, sedangkan kita lupa menghamba kepada Allah SWT.Fahri/red.

 

admin dalwaberita.com
Media Informasi dan Berita Terpercaya Seputar Ponpes Dalwa

Janji Untuk Mereka Para Tolabulilmi

Previous article

Kenapa Harus Nyantri?

Next article

Comments

Leave a reply